Banjarmasin, Sonora.ID – Keputusan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk memulai pembelajaran tatap muka di 4 SMP Negeri, yakni SMPN 7 di Jalan Veteran, SMPN 10 di Kampung Gedang, SMPN 12 di Pelambuan dan SMPN 31 di Antasan Kecil Timur, mendapat tanggapan dari banyak pihak.
Setelah Pemerintah Provinsi melalui Penjabat Sekretaris Daerah, Roy Rizali Anwar mengungkapkan akan melakukan koordinasi lanjutan, kali ini giliran pihak legislatif yang bersuara.
Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin ketika dihubungi redaksi Smart FM Banjarmasin melalui layanan pesan singkat, meminta agar Pemerintah Kota Banjarmasin tidak gegabah dalam mengambil kebijakan.
“Kita semestinya tidak perlu menunjukkan keberhasilan yang mungkin saja justru membahayakan,” ungkap Lutfi dalam pesannya.
Baca Juga: Masih Zona Merah Covid-19, Kemendikbud Izinkan Bekasi Simulasi KBM Tatap Muka
Menurut politikus Partai Gerindra yang berasal dari Dapil Kota Banjarmasin ini, pemerintah dapat membandingkan dengan kota-kota lainnya, sebelum memutuskan untuk membuka lagi sekolah, meskipun baru empat SMP Negeri yang diperbolehkan memulai tatap muka.
“Dengan kondisi seperti saat ini, apakah mereka juga sudah melaksanakan sekolah tatap muka?” tambahnya.
Pembukaan sekolah di masa pandemi seperti sekarang menurutnya tak hanya terkait penerapan protokol kesehatan yang ketat saja, namun juga banyak aspek lainnya yang harus jadi perhatian.
Apalagi saat ini sangat jelas terlihat, penerapan protokol kesehatan di masyarakat cenderung melemah atau tak seketat sebelumnya. Seperti mulai banyak warga yang tidak mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah dan jaga jarak yang seolah tak begitu diperhatikan lagi.
Padahal kendati rata-rata kelurahan di Kota Banjarmasin sudah berstatus zona hijau dan sebagian lagi kuning, namun bukan berarti tidak ada penambahan kasus positif baru. Bahkan risiko untuk beralih status menjadi oranye bahkan merah juga sangat berpeluang terjadi.
“Kita semestinya tidak perlu menunjukkan keberhasilan yang mungkin saja justru membahayakan,” pungkasnya.
Baca Juga: Belajar Tatap Muka di Sulsel Tunggu Usulan Kepala Sekolah