Banjarmasin, Sonora.ID - Sinkronisasi penataan ruang Kota Banjarmasin dengan provinsi dan nasional menjadi salah satu fokus Ibnu Sina dan Arifin Noor, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin untuk membuka gerbang perekonomian.
Hal itu juga menjadi pertanyaan paslon lain yang dilontarkan dalam kesempatan debat pada Selasa (10/11) malam lalu.
Menurut Ibnu Sina, calon Wali Kota Banjarmasin nomor urut 2, telah melakukan sinkronisasi penataan ruang dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ketika masih menjabat sebagai Wali Kota periode 2015-2020.
Baca Juga: Filosofi Bawang Putih Tunggal, Ini Wejangan Tokoh Pers Kalsel untuk Ibnu-Arifin
Sinkronisasi dilakukan bersama legislatif setempat bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang saat itu dipimpin oleh Arifin Noor, yang saat ini menjadi pendampingnya dalam Pilwali Banjarmasin 2020.
Adapun dalam 20 langkah perubahan tata ruang yang dicanangkan jika terpilih, sudah 19 langkah yang terealisasi di era Baiman I. Itu mengartikan satu langkah lagi untuk menyempurnakan tata ruang di kota ini.
"Sehingga kami mengetahui betul bagaimana cara menata ruang Kota Banjarmasin ke depan. Inilah yang akan menjadi panduan kita dan diakomodir dalam perda tentang perubahan tata ruang," terangnya.
Baca Juga: e-Lapor Terbaik Indonesia Hingga Diundang AS, Ini Cara Ibnu Layani Aduan
Lanjutnya, penataan dalam ruang darat, laut, udara dan lainnya itu benar-benar bisa diarahkan agar bisa maksimal menjadikan potensi kota sungai ini sebagai salah satu andalan nasional dalam bentuk kawasan strategis nasional Banjar Bakula.
Kawasan Banjar Bakula yang meliputi Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut memiliki satu kesatuan perencanaan pembangunan.
Soal transportasi misalnya, tidak bisa hanya Banjarmasin saja namun juga melibatkan kawasan lainnya.
Baca Juga: Ciptakan Pilkada Damai, Ibnu-Arifin Silaturahmi dengan 32 Suku Di Banjarmasin
"Kawasan yang direncanakan menjadi satu kesatuan perencanaan," singkatnya.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota, Arifin Noor mengatakan bahwa keselarasan tata ruang Kota Banjarmasin tidak terlepas dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi maupun nasional sehingga perlunya memperhatikan dan memuat kawasan Banjar Bakula lainnya.
Di samping tata ruang untuk infrastruktur program Baiman, tentunya juga harus memerhatikan pendukungnya dengan dibukanya kawasan-kawasan usaha ekonomi dan keamanan, seperti memberikan ruang untuk pangkalan TNI Angkatan Laut dan akan membuat Pelabuhan Trisakti Baru di daerah Mantuil.
Baca Juga: Bukan Janji, Program 'Baiman' Ibnu-Arifin Sudah Terbukti untuk Kesejahteraan ASN
Ini dikatakannya merupakan rekomendasi yang sudah bersesuaian dengan tata ruang provinsi maupun nasional.
"Ini menjadi satu strategi kita agar perekonomian di Banjarmasin sehingga zona-zona usaha baik dari pembangunan pelabuhan kegiatan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur lainnya akan menjadi kekuatan yang besar mendatangkan perekonomian yang baik bagi mayarakat," paparnya.
Baca Juga: Tak Kalah dengan CoVID-19, HIV-AIDS di Banjarmasin Tertinggi se-Kalsel