Sonora.ID - Salah satu bahan makanan yang berasal dari hewan dan menjadi favorit sebagian besar orang adalah jeroan.
Rasa yang khas dan diolah dengan berbagai resep hingga menjadi kudapan yang nikmat membuat banyak orang menyukainya.
Jeroan juga kerap kali dianggap sebagai kudapan "surgawi" yang selalu cocok di olah atau dikreasikan dengan resep apapun.
Namun sayangnya ditengan meski Jeroan kerap menjadi "primadona" lidah, nyatanya makan jeroan terlalu banyak bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga: Sering 'Bad Mood' Saat Menstruasi, Ternyata Ini 4 Alasan Pemicunya
Hal ini terjadi lantaran jeroan mengandung kolesterol yang cukup tinggi hingga tak bisa dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Contohnya saja pada Jeroan berupa ginjal dan hati, misalnya, dalam 3,5 ons saja sudah mengandung 127 persen rekomendasi harian kolesterol.
Kolesterol dalam makanan memang tidak memiliki efek signifikan pada tubuh. Akan tetapi, bagi beberapa orang yang sensitif terhadap kolesterol makanan bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Tepung Maizena Ternyata Bisa Tunda Penuaan Dini
Jeroan juga kaya akan lemak jenuh dan purin yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Bahaya konsumsi jeroan Bagi orang yang sensitif terhadap kolesterol dalam makanan, mengonsumsi jeroan bisa mengakibatkan peningkatan kolesterol dalam darah.
Kondisi ini meningkatkan risiko penyumbatan arteri, dan penyakit jantung. Data dari Medical News juga mengatakan, konsumsi lemak jenuh harus dibatasi maksimal 10 persen dari kalori harian.
Bagi orang dewasa yang bermasalah dengan kolesterol, konnsumsi lemak jenuh tidak boleh melebihi lima hingga enam persen dari asupan kalori harian.
Bagi pendertia asam urat, konsumsi jeroan juga bisa memperparah gejala karena kandungan purinnya yang tinggi.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan Yang Terbukti Efektif Menaikan Kadar Trombosit
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Jeroan Dianggap Bahaya Bagi Kesehatan?"