Risiko Belajar Tatap Muka, Harus Siap Jika Virus Menyebar di Sekolah

16 November 2020 16:55 WIB
Risiko Belajar Tatap Muka, Harus Siap Jika Virus Menyebar di Sekolah
Risiko Belajar Tatap Muka, Harus Siap Jika Virus Menyebar di Sekolah ( Smartfm Banjarmasin/Jumahudin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Simulasi pembelajaran tatap muka di empat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Banjarmasin resmi diselenggarakan. Yakni di SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 31.

Kekhawatiran akan penularan virus Corona pun menghantui para murid, selama berada di sekolah.

Pelaksanaannya yang digelar dalam masa pandemi, membuat peserta didik rentan tertular virus. Meskipun sebenarnya, seluruh kelurahan di Banjarmasin sudah berstatus zona hijau.

Lantas, siapa yang harus bertanggung jawab ketika dalam pelaksanaannya justru terjadi penularan virus?

Baca Juga: Murid Antusias Belajar Tatap Muka, SMPN 10 Banjarmasin Kelabakan

"Pemko Banjarmasin dan pihak sekolah yang harus tanggung jawab ketika hal itu terjadi," ucap Reja Pahlevi, Pengamat Pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, ketika dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (16/11) siang.

Menurutnya, solusi untuk mencegah terjadinya penularan virus terhadap peserta didik di sekolah adalah dengan pengawasan ekstra dari para guru.

Di mana penerapan protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan ketika berada di lingkungan sekolah. Baik itu mengenakan masker ataupun menjaga jarak.

"Namanya remaja kan sering tidak terpantau. Makanya guru harus ketat mengawasi," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengungkapkan, sekolah yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka terancam ditutup, jika terjadi penularan virus.

Baca Juga: Besok, Empat SMP Negeri di Banjarmasin Mulai Belajar Tatap Muka

Kajian ini mengingat para siswa dan tenaga pengajar berpotensi terinfeksi CoVID-19.

“Ya kita lihat dan dilakukan evaluasi sekolah itu karena sekarang masih simulasi,” ujarnya.

Untuk itu, Totok memastikan bahwa semua orang yang datang ke sekolah, baik siswa dan guru dalam kondisi benar-benar sehat.

Bahkan jika mereka dalam keadaan flu atau tidak enak badan maka tidak direkomendasikan untuk masuk sekolah.

“Kalau flu, siswa diharapkan untuk belajar di rumah saja,” tegasnya.

Ia sangat tidak menginginkan ada kejadian siswa dan tenaga pengajar terinfeksi CoVID-19.

Baca Juga: SMP di Banjarmasin Siap Tatap Muka, Pemprov Kalsel Beri Tanggapan

Untuk itu metode pembelajaran maupun tahapan protokol kesehatan di sekolah saat ini sudah disiapkan.

Misalnya siswa serta guru wajib mengenakan masker dan sekolah menyediakan tempat cuci tangan lalu membatasi jarak didalam kelas.

“Mudahan mudahan tidak terjadi,” harapnya.

Adapun kajian rumusan sekolah tatap muka di Banjarmasin, di antaranya satu mata pelajaran memakan waktu 25 menit dan waktu belajar dari pukul 08.00 hingga 11.00 WITA dengan 3 shift pembelajaran dalam sepekan.

Kantin sekolah juga ditutup dan siswa diimbau membawa bekal sendiri dari rumah untuk menghindari kerumuman saat jam istirahat tiba.

Baca Juga: Terkait SMP Tatap Muka, Pemko Banjarmasin Diminta Bijak Memutuskan

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm