Bandung, Sonora.ID - Investasi merupakan mesin ampuh yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi Jawa Barat yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, Jabar berkomitmen meningkatkan investasi dan mempertahankan predikat Jabar sebagai provisi terdepan dalam hal investasi.
Demikian dikatakan Gubernur saat membuka West Java Investment Summit (WJIS) 2020 dari Hotel Savoy Homann Bandung, Senin (16/11/2020).
Baca Juga: Calon Penerima Hibah Pariwisata di Badung Membengkak, 753 Hotel dan 235 Restoran
WJIS 2020 dilaksanakan berbeda dari tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 membuat acara yang diikuti sebanyak 700 investor ini dilangsungkan melalui telekonferensi secara online.
Konsep acara yang disuguhkan pun sangat futuristik, dengan mengusung tema “Invest in West Java for Better Future: Live, Work, and Play”.
“Potensi beberapa wilayah di Jabar memiliki banyak alasan yang sangat kuat bagi para investor untuk menanamkan modal, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. Terlebih yang paling penting adalah infrastruktur berkualitas bisa hadir di Provinsi Jabar,” ucap Gubernur saat menjadi keynote speaker pada acara WJIS 2020.
Baca Juga: Rizieq Shihab dan FPI Kena Denda Rp 50 Juta, Ini Peraturan Selama PSBB Transisi di DKI Jakarta
Menurut Gubernur, kekuatan lain yang dimiliki oleh Pemda provinsi Jabar adalah kualitas sumber daya manusia. Rata-rata SDM masyarakat Jabar selalu memiliki kegigihan yang tinggi untuk berdaya saing dan sangat berkualitas di berbagai bidang.
Sedangkan Kepala BI Provinsi Jawa Barat, Herawanto mengatakan WJIS 2020 merupakan momen tepat untuk menyiapkan fondasi kuat setelah pandemi COVID-19.
Menurut catatat BI, pertumbuhan ekonomi Jabar mengalami perbaikan dari asalnya triwulan II/2020 minun 11 persen kini di triwulan III minus 8,95 persen.
"Kuncinya ada di pemerintah kabupaten/kota, bagaimana mereka menyediakan regulasi yang mempermudah proyek-proyek ini,” kata Herawanto.
Kemudahan berinvestasi yang di antaranya dilakukan melalui adaptasi kebiasaan baru, otomatis akan mendorong tingkat konsumsi rumah tangga.
“Dengan realisasi atau investasi cepat, akan meningkatkan konsumsi rumah tangga yang sebelumnya anjlok atau minus 5,92 persen, tapi setelah pelonggaran PSBB menjadi minus sekitar 2 persen," kata Herawanto.
Baca Juga: Proyek Flyover Ganefo Mranggen, Kabupaten Demak untuk Mengurai Kemacetan
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengapresiasi langkah Pemprov Jawa Barat (Jabar) yang kembali menggelar West Java Investment Summit 2020 untuk mengejar para investor, baik investor dalam negeri ataupun asing, datang ke Jabar.
“Presiden menegaskan sangat penting untuk terus mendorong investasi bagi pemulihan ekonomi nasional, baik daerah atau nasional. UU Ciptakerja sudah disahkan semoga investasi bisa semakin terdorong,” ucapnya.
Perry mengatakan promosi investasi juga sudah dilakukan oleh daerah lain, dimana terbaru adalah dari Jateng yang menghasilkan triliuanan rupiah dari sejumlah komitmen kerjasama investasi. Kali ini di Jabar, ia berharap hal yang serupa akan dicapai.
“Jabar salah satu yang leading dalam hal investasi. Terbukti ada 21 proyek investasi yang ditawarkan secara langsung dalam WJIS kali ini dari total 30 proyek dengan nilai mencapai Rp33,6 triliun. Mari kita sinergi membangun optimisme mendorong investasi bagi pemulihan ekonomi. Think investment, think West Java,” tuturnya.