Semarang, Sonora.ID – Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang diberi kesempatan untuk dijadikan lokasi program desa pertanian keluarga ke Kementrian Pertanian RI.
Pemilihan Desa Boto, mengingat program desa mandiri pangan (Demapan) yang sebelumnya dinilai berhasil.
Pencapaian itu karena kerja keras dari seluruh anggota kelompok tani yangterlibat di dalamnya. Serta bantuan dari Kementan berupa 30 ekor kambing telah berkembang dan berdampak baik bagi kesejahteraan warga.
Baca Juga: Manfaatkan Lahan Tidur, Milenial Kota Bitung Bantu Pemerintah Siapkan Kebutuhan Pangan
Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Dwi Kuspriyati menyampaikan, program desa pertanian keluarga merupakan program khusus untuk desa rawan pangan sesuai peta ketahanan dan kerawanan pangan (Food security and vulnerability atlas/FSVA) Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.
“Tahun ini sudah kami usulkan program Desa Pertanian Keluarga di Desa Boto. Selanjutnya menunggu verifikasi dan persetujuan dari Kementerian Pertanian,” terangnya di sela-sela acara penyerahan bantuan cadangan pangan pemerintah daerah di aula Kantor Desa Boto, Bancak, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga: Sektor Pertanian menjadi Penopang Ekonomi dan Penyerap Tenagakerja Terbanyak
Adapun tambahan Kepala Desa Boto Sjaichul Hadi mengatakan, desa yang dipimpinnya termasuk rawan pangan.
Dari tujuh dusun yang ada, hanya ada satu yang memiliki akses baik di pusat pemerintahan desa.
Masih banyak warganya yang masih mengandalkan pertanian tadah hujan untuk sumber irigasinya.
Baca Juga: Pompa Air Tenaga Surya Len Industri, Khusus Untuk Lahan Pertanian
“Kami sudah kumpulkan kelompok tani untuk bersiap menjadi desa pertanian keluarga itu,” tegasnya.
Terkait bantuan cadangan pangan, pihaknya telah mengusulkan 98 keluarga penerima manfaat (KPM). Selain itu Pemdes Boto juga sudah mengusulkan bantuan tanaman hortikultura dan ternak kambing ke Dispertanikap Kabupaten Semarang.