Sementara, Bupati Pinrang Irwan Hamid mengakui, udang windu adalah komoditas unggulan di wilayahnya selain rumput laut dan beras. Bahkan udang sitto menjadi komoditas ekspor yang dapat menyangga ketahanan pangan nasional sebagai upaya pemulihan ekonomi.
"Bapak Gubernur sekarang berada di salah satu sentra pengembangan udang windu di Kabupaten Pinrang yang disebut Kawasan Budidaya Udang Windu Ramah Lingkungan," jelasnya.
Irwan menjelaskan,di Pinrang terdapat areal tambak seluas 15.026,20 hekatere. Khusus di Kecamatan Lanrisang luasnya 1.588,33 hektare yang meliputi dua blok pengembangan, yakni blok Lanrisang 523,23 hektare dan blok Waetuoe seluas 1.065,15 hektare.
Kawasan tersebut memproduksi udang windu jenis echo-shrimp atau ramah lingkungan dengan kualitas premium yang diekspor ke Jepang. Bahkan saat ini, udang sitto Pinrang tengah melalui proses sertifikasi untuk eskpor ke Eropa dan Amerika.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Genjot Pembangunan Infrastruktur Kawasan Wisata Bira