Adapun jumlah total karyawan di perusahaan tersebut sebanyak 500 orang yang sebagian besar adalah warga lokal. Kemudian, tenaga teknis 15 orang berasal dari Tiongkok.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, AirAsia Berencana untuk Melakukan PHK Ratusan Karyawannya
Nurdin menuturkan, hadirnya pabrik pengolahan tersebut disinyalir dapat menstabilkan harga rumput laut. Sehingga pedagang yang membeli langsung/tidak dapat mempermainkan harga. Pemerintah juga terus mendorong produksi rumput laut Sulsel bisa memenuhi kebutuhan industri nasional maupun mancanegara.
"Jadi saya kira itu satu model perusahaan yang patut kita contoh. Tentu kami sebagai pemerintah wajib menjaga perusahaan ini supaya tetap eksis. Kita bisa lihat betapa besar nilai tambah dari hadirnya perusahaan ini," pungkasnya.