Bandung, Sonora.ID - Bank Indonesia provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen untuk mendukung aliran investasi swasta di Jabar guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat ke depannya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat Herawanto mengemukakan hal ini dalam konferensi pers hari kedua West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di Savoy Homann Hotel Bandung, Selasa (17/11/2020).
Menurutnya, perekonomian yang solid itu menjadi dasar investasi di Indonesia. Asumsi ini dibuat berdasarkan prospek perbaikan ekonomi global dari level terendah di tahun ini dan kekuatan ekonomi domestik.
Baca Juga: West Java Investment Summit 2020 Untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Serta upaya untuk membangkitkan optimisme terhadap peningkatan ekonomi telah membuahkan hasil. Hal ini ditorehkan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi Jabar dalam kuartal terakhir, walaupun masih minus.
Herawanto menambahkan, ada lima hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Pertama adalah memperkuat mindset yang positif terhadap pemulihan ekonomi itu sendiri. Kedua, menjaga keberimbangan antara ketersediaan pasokan dan permintaan terutama ketersediaan pasar. Ketiga, menjaga keberimbangan antara sisi permintaan. Keempat dari sisi supply, yaitu mendorong bergeraknya kembali sektor-sektor ekonomi utama, termasuk menghidupkan pariwisata yang menjadi sektor berpengaruh luas di perekonomian, dengan secara terukur dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan," paparnya.
Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Meresmikan West Java Investment Summit
"Lalu menjaga kelancaran proyek investasi agar proyek pembangunan daerah terus berjalan sesuai rencana dan juga penting sekali untuk mendorong pengembangan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi termasuk di dalamnya adalah sektor ekonomi kreatif. Dan kelima, adalah mempercepat digitalisasi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana, transaksi ekonomi di masa pandemi, maupun sebagai persiapan dan fase pandemi," paparnya lagi.
Menurut Herawanto, pada event WJIS 2020 ini, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai sektor, mulai dari transportasi, energi terbarukan, pengolahan air hingga infrastruktur perkotaan.
"Untuk menarik para investor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan alternatif skema kemitraan dan investasi dengan melibatkan partisipasi swasta dalam pembiayaan kebutuhan infrastruktur," ucapnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Daerah Resiko Rendah di Provinsi Jawa Barat Bertambah
Selain itu, konsistensi pada kondusivitas ekonomi dan penjagaan protokol kesehatan juga harus terus dijaga, termasuk untuk mengkondusifkan perekonomian di masa depan.
"Adanya peningkatan aktivitas, seperti transportasi serta bergeliatnya pariwisata menjadikan aktivitas belanja pun jadi meningkat. Pertumbuhan ekonomi Jabar yang tadinya hampir minus 6 persen, menuju minus 4 persen," ungkapnya.
"Kenapa kok masih minus, nah ekonomi Jawa Barat itu memang betul pariwisata yang menjadi salah satu faktor utamanya. Tapi ada manufacturing (perusahaan) ekspor yang memang masih bertahan," ungkapnya.
Menurutnya, sektor-sektor perekonomian ini harus terus digerakkan termasuk manufaktur tadi, dan yang paling memungkinkan adalah dengan melalui skema investasi.
Baca Juga: Meski Indonesia Resesi, Triwulan III Perekonomian Jawa Barat Mengalami Perbaikan