Punya Batuan Purba dan Unik, Empat Geosite di Meratus Fokus Dibenahi

18 November 2020 12:05 WIB
pemandangan dari puncak Matang Kaladan, objek wisata alam yang masuk kawasan Tahura Sultan Adam yang jadi bagian Geopark Pegunungan Meratus, Kalsel
pemandangan dari puncak Matang Kaladan, objek wisata alam yang masuk kawasan Tahura Sultan Adam yang jadi bagian Geopark Pegunungan Meratus, Kalsel ( istimewa)

Banjarmasin, Sonora.ID - Setidaknya ada empat geosite di kawasan Geopark Pegunungan Meratus yang akan diajukan terlebih dahulu untuk mendapat pengakuan internasional.

Yakni Geosite Serpentinite Forest Park di Tahura Sultan Adam, Mandiangin; Pendulangan Intan di Cempaka, Banjarbaru; Geosite Dolerite Semilir Pulau Laut, Kotabaru; dan Geosite Plagiogranite di Geopoint Gunung Besar, Tanah Bumbu.

Diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira, pengajuan keempat geosite itu sebagai syarat untuk pengajuan status Geopark Pegunungan Meratus menjadi UNESCO Global Geopark.

Baca Juga: Pemko Banjarbaru Gelar Rakor Cegah Stunting & Prokes Jelang Pilkada

Di mana syarat lainnya adalah adanya dokumen pengajuan yang dibuat minimal dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris dan Prancis.

Ia mengungkapkan bahwa kawasan Geopark Pegunungan Meratus memiliki lahan yang luas, seperti di Tahura Sultan Adam yang memiliki banyak titik bentang alam dengan keunikan masing-masing.

“Ada Hutan Kahung, Waduk Riam Kanan, Matang Kaladan dan Tahura Sultan Adam itu sendiri,” tuturnya kepada awak media.

Baca Juga: Sudah Kedaluwarsa, Pemprov Kalsel Cabut Perda Nomor 2 Tahun 2013

Fajar yang juga Kepala Badan Pengelola Geopark Meratus ini mengungkapkan bahwa situs-situs bentang alam yang di provinsi ini memiliki keunikan yang tergolong langka.

Seperti di Geosite Serpentinite Forest Park yang berada di Tahura Sultan Adam, yang memiliki batuan serpentinit yang berasal dari kerak dasar laut di kedalaman 6.000 meter dan terangkat ketika kejadian tumbukan antara Benua Australia dan Benua Asia yang kemudian ditumbuhi hutan.

Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira

Batuan tersebut menurut penelitian hanya ditemukan di tiga daerah, yakni Kalimantan Selatan, Papua dan kawasan Pegunungan Himalaya.

Baca Juga: DLH Kalsel Siapkan Anggaran untuk Pembangunan Insinerator Tahun Depan

Selain harus mengajukan dokumen trilingual dan penetapan empat geosite, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga harus melakukan penataan infrastruktur untuk mendukung pengembangan kawasan.

Di antaranya dengan membuat pusat informasi bagi turis dan fasilitas pelengkap lainnya.

“Sekarang sudah siap, namun harus kita sempurnakan lagi,” pungkasnya.

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm