"Untuk pembuatan kemplang dan pempek," ujar Binti Koniaturrohmah, saat memberikan kata sambutan di acara tersebut, Rabu (18/11).
Dalam proses pembuatan kemplang dan pempek tersebut, lanjutnya, limbah yang ditinggalkan, berupa tulang ikan gabus, sangat banyak.
Menurutnya, dengan bantuan dari Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, limbah tulang ikan ikan gabus tadi bisa dimanfaatkan. Sehingga, menjadi lebih berguna.
Baca Juga: Bupati Muba DRA Buka Workshop Monitoring dan Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan DD
"Untuk pembuatan abon tulang ikan gabus. Ibu narasumber dari Perikanan, nanti akan menjelaskan lebih lanjutnya," ungkap wanita yang sebelumnya berdinas di SMA Negeri 10 tersebut.
Dikatakannya, pembuatan abon tulang ikan gabus telah dipraktikkan terlebih dahulu bersama sejumlah peserta didik di SMA Negeri 20 Palembang. Namun, tidak bisa diikuti oleh seluruh peserta didik.
Ia melihat, situasi pandemi covid-19, menjadi alasan untuk membatasi jumlah peserta kegiatan workshop pendidikan karakter peserta didik tersebut.
Baca Juga: Harumkan Nama Sumsel, Ketua FPTI Sumsel Lepas Atlet Junior Ikuti Pelatnas
"Hanya perwakilan kelas yang kami ikut sertakan. Nanti, mohon dari Ibu dari Perikanan untuk membimbing dan mengarahkan. Apakah yang kami lakukan, itu nanti sesuai dengan, yang mungkin, layak nantinya, untuk dijadikan usaha kewirausahaan. Supaya, kita mempunyai jiwa enterpreneur tadi," ujarnya.