Lebih lanjut dikatakan bahwa upacara ngaben bikul ini biasanya dilaksanakan 10 tahun sekali. Bahkan untuk kali ini dirinya mengaku anggaran yang dikucurkan untuk ngaben bikul (tikus) dari APBD Badung tahun anggaran 2020. Kurang lebih dianggarkan Rp 250 Juta
Made Suka mengakui upaya niskala ini dilakukan sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani di Gumi Keris. Pasalnya untuk di Badung sendiri banyak lahan pertanian yang terserang hama tikus.
Baca Juga: Diserang Tikus, 124 Hektar Padi di Tabanan Dinyatakan Gagal Panen
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektar dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektar.
Made Suka mengakui jika prosesi ngaben bikul (tikus) ini sudah disiapkan sejak 11 November 2020 lalu, yang diawali dengan kegiatan matur piuning di subak dan meboros bikul (tikus).
Baca Juga: Perketat Akses Masuk Makassar, Dishub Pantau hingga ke Jalur Tikus