Sonora.ID – Spesies hewan jerapah putih terakhir di dunia kini semakin terancam punah, akibat dari pemburu yang merajarela di kawasan habitatnya di bagian timur laut Kenya.
Untuk melindungi satu-satunya spesies yang masih tersisa ini, sekelompok tim konservasi menyematkan alat pelacak GPS untuk memantau pergerakan jerapah putih tersebut.
Jerapah putih ini memiliki kondisi genetik yang sangat langka, disebut dengan leucism yang membuatnya kehilangan pigmentasi kulit.
Baca Juga: Bekantan Terancam Punah, SBI Cegah dengan Lakukan Konservasi
Melansir BBC, Rabu (18/11/2020), jerapah tersebut adalah spesies terakhir jerapah putih, setidaknya pemburu telah membunuh dua ekor jerapah putih lainnya.
Seekor betina dan anaknya yang masih berusia 7 bulan pada bulan Maret Lalu.
Bangkai kedua jerapah langka ini ditemukan di kawasan konservasi di timur laut Garissa, Kenya. Di kawasan itu, kini tersisa satu jerapah putih jantan.
Baca Juga: 'Remon' Sang Bayi Lutung Menggemaskan, Yang Populasinya Hampir Punah di Bandung Zoo Garden
Jerapah putih itu dipasang alat GPS
Community Conservancy, Ishaqbini Hirola mengatakan alat pelacak GPS tersebut dipasang di salah satu tanduk jerapah putih pada 8 November lalu.
Dalam pernyataannya, lembaga yang mengawasi satwa liar tersebut mengungkapkan bahwa alat pelacak tersebut akan memberikan informasi terbaru setiap satu jam, terkait keberadaan jerapah putih ini.
Sehingga hal tersebut akan memudahkan para penjaga hutan untuk melindungi jerapah putih ini agar tetap aman dari pemburu liar.
"Tempat penggembalaan jerapah telah diberkati dengan hujan lebat baru-baru ini dan berlimpah vegetasi yang menjadi pertanda baik bagi masa depan jerapah putih jantan," kata Manajer kelompok konservasi tersebut, Mohammed Ahmednoor.
Ditemukan sejak 2016
Jerapah putih pertama kali ditemukan di Kenya pada Maret 2016. Sekitar dua bulan setelah adanya sebuah penampakan satwa liar yang unik ini di Tanzania.
Baca Juga: Langka, Bunga Lampion Tumbuh di Surabaya, Kepala DPUBMP: Kita Kaget Karena Mekar
Satu tahun kemudian, jerapah putih kembali menjadi tajuk utama setelah seekor jerapah putih betina dan anaknya tertangkap kamera di area konservasi di Garissa, Kenya.
Diketahui jerapah putih ini hidup di lebih dari 15 negara di Afrika. Mamalia tertinggi di dunia ini terus menjadi sasasran pemburu untuk diambil kulit, daging dan bagian badannya.
Sedikitnya, sekitar 40 persen populasi jerapah telah menghilang dalam waktu 30 tahun terakhir.
Baca Juga: Hampir Punah, Ketua TP PKK Sumsel Tinjau Pembuatan Kerajinan Angkinan
Menurut data yayasan Satwa Liar Afrika (AWF), penyebabnya ialah maraknya perburuan dan perdagangan satwa liar yang memberi kontribusi besar terhadap penurunan populasi satwa langka ini.
Tak hanya jerapah putih, tetapi spesies jerapah telah ditetapkan sebagai spesies rentan dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN, dengan populasi yang diperkirakan tersisa 68.293 ekor di seluruh dunia.