Makassar, Sonora.ID - Pelaku usaha perhotelan di Kota Makassar cukup terpukul dengan mewabahnya pandemi wabah virus corona atau Covid-19. Kebijakan pembatasan aktivitas membuat okupansi hunian anjlok.

General Manager Hotel Santika Makassar, Yuli Priono mengatakan pihaknya beradaptasi dengan kondisi pandemi virus corona. Standar protokol kesehatan diterapkan sesuai anjuran Pemerintah.

"Jadi ada SOP protokol kesehatan. Satu item dilayani satu orang. Karyawan masuk di hotel cek suhu tubuh dan mandi. Begitu juga tamu yang datang, menjaga virus tidak masuk ke hotel," ujarnya dalam siaran talkshow SmartFM bertajuk Makassar Insight, Kamis (19/11/2020).

Baca Juga: Perempuan Belia Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Hotel Daerah Bandungan

Beragam upaya dilakukan bisnis perhotelan agar bisa tetap bertahan. Seperti yang dilakukan Amaris Hotel Hertasning.

Manager, Suprianto menyebut okupansi kamar di hotel yang dikelolanya menurun drastis. Sepinya kunjungan seiring kebijakan pembatasan ikut membuat pemesanan kamar menurun.

Pihaknya mencoba beradaptasi dengan memaksimalkan sumber pendapatan lain yang masih terkait dengan operasional hotel, salah satunya dari bisnis restoran.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, 6 Hotel Berbintang di Makassar Dijual Murah

"Pelayanan saat pandemi covid sesuai protokol kesehatan. Mencari peluang bisnis, ada paket khusus makanan, kita mendatangi secara langsung. Home service," jelasnya.

Sementara Ketua PHRI Kota Makassar, Kwandy Salim menambahkan selain sepinya pemesan kamar, hotel juga banyak kehilangan pendapatan dari sektor MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions).

"Omzet hotel selain penginapan, meeting dan weding. Semuanya ini terpukul. Karena gerak orang tidak ada yang masuk melalui bandara," katanya.

Baca Juga: Bulukumba Siapkan Lahan 18 Hektare untuk Pembangunan Hotel di Bira