Namun ternyata ekspor kedua komoditas andalan Kalsel itu masih tumbuh terbatas atau mengalami tekanan akibat pandemi CoVID-19.
"Sehingga juga turut mempengaruhi dari kinerja dari sektor pertambangan dan industri pengolahannya," tambah Elma.
Kendati demikian, Kalimantan Selatan lanjutnya, patut berbangga atau merasa sedikit optimis bahwa pemulihan ekonomi itu tetap ada.
Karena secara kuartalan, ekonomi Kalsel telah tumbuh positif sebesar 3,26% (QtQ), meningkat dibanding triwulan II yang terkontraksi -0,04%.
Baca Juga: Survei LSP2KP Sebut Paslon Ibnu-Arifin Elektabilitas Tertinggi
"Hal ini didorong oleh perbaikan beberapa komponen permintaan domestik dan meningkatnya kinerja lapangan usaha utama. Seperti pertambangan, perdagangan hotel dan restoran," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, sebanyak 36 jurnalis ekonomi dari berbagai media cetak, elektronik, online dan lainnya mengikuti pelatihan yang dilaksanakan KPw BI Kalsel.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Amanlison Sembiring, mengatakan kegiatan ini dapat membantu kapasitas jurnalis khususnya para wartawan ekonomi dalam membuat berita di bidang liputannya.
Tujuannya untuk membuka wawasan dan pengetahuan para wartawan dalam pemanfaatan teknologi digital sesuai zamannya.
Sebagai narasumber Bank Indonesia menghadirkan Ketua Dewan Pers Indonesia, Prof. Dr. Ir. M. Nuh, DEA, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Nuh mengatakan perubahan membawa kebaharuan (novelty), dan berita (news) harus mengandung unsur kebaharuan.