Sonora.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim resmi mengizinkan pemerintah daerah untuk membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021.
Melansir Tribunnews.com, hal ini diputuskan lantaran beberapa evaluasi yang telah dilakukan sebelumnya. Meski diizinkan, Mendikbud tetap menekankan kepada pihak sekolah untuk menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Kelas Virtual di Jawa Tengah Membantu Mengurangi Angka Anak Putus Sekolah
Berdasarkan evaluasi kepala daerah mengenai mana yang siap mana dan tentunya kesiapan sekolah masing-masing dalam menentukan, dalam memenuhi semua checklist untuk melakukan tatap muka dan juga melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat
"Kalau ingin melakukan tatap muka harus segera meningkatkan kesiapannya untuk melaksanakan ini dari sekarang sampai akhir tahun," ujar Nadiem seperti dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Mengejutkan! Plt Wali Kota Klaim Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka di Banjarmasin
Sebelumnya, pemerintah hanya mengizinkan pembukaan sekolah di wilayah zona kuning yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Aturan ini dikeluarkan setelah pemerintah merevisi Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Baru dan Tahun Akademi Baru di Masa Pandemi COVID-19.
Baca Juga: Terinfeksi HIV Bukanlah Penghalang untuk Berkeluarga
Ia pun menegaskan, orang tua masing-masing siswa dibebaskan untuk menentukan apakah anaknya diperbolehkan ikut masuk sekolah atau tidak. Sekalipun, sekolah dan daerah tertentu telah memutuskan untuk membuka kembali kegiatan belajar tatap muka.
"Pembelajaran tatap muka diperbolehkan, bukan diwajibkan," terang dia.
Pada Agustus 2020, Nadiem terlebih dulu mengizinkan sekolah di zona kuning dan hijau untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Kemendikbud mencatat, setidaknya 43 persen siswa yang berada di area tersebut.
Kala itu, keputusan membuka sekolah meskipun di tengah wabah dilakukan Nadiem karena PJJ di sejumlah daerah dianggap tidak berjalan optimal.
Selain itu, muncul kekhawatiran dampak buruk akibat PJJ dalam jangka panjang. Menurut Nadiem, 88 persen sekolah di daerah tertinggal, terluar dan, terdepan berstatus zona hijau dan kuning.