“Dengan kerjasama ini, kita juga akan membagi tugas perangkat daerah terkait, seperti Dinas Perkebunan tugasnya menyiapkan lateks dan petani karet. Kemudian Dinas Koperasi dan UMKM urusan pemasaran produk. Pekerjaan ini memang tidak mudah tapi kalau kita gotong royong insyaallah program ini bisa berjalan, dan mesin yang kita beli nanti tidak mubazir,” imbuh Apriyadi.
Sementara Afrizal Vachlepi dari Pusat Penelitian Karet Sembawa dalam paparannya mengatakan, Indonesia merupakan pengekspor karet alam nomor satu di dunia, namun untuk konsumsi dalam negeri sangat sedikit.
“Kita bisa menggeser petani tidak hanya di industri hulu, melainkan juga ke industri hilir,” ujar Afrizal.
Baca Juga: Siaga Karhutbunlah Sembilan Embung dan Sumur Bor Dibangun di Muba
Lanjutnya, ada berbagai macam produk dari karet alam yang bisa dikembangkan ditingkat petani, diantaranya karet gelang, balon, sarung tangan medis, hingga sovenir gantungan kunci.
“Ini sangat bisa kita kembangkan di tingkat petani, kita (Puslit Karet Sembawa) sudah punya teknologinya, tinggal kita bina para petani dan geser teknologi kesini,” imbuhnya.
Tutur hadir pada kegiatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Muba Zulfakar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muba Andi Wijaya Busro, Plt Kepala Disdagprin Muba Azizah SSos MSi, dan Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahmad Toyibir SSTP MM, serta Tim Puslit Karet Sembawa Dr Radite Tistama.
Baca Juga: PMI Musi Banyuasin Tetap Eksis Lakukan Aksi Kemanusiaan Ditengah Pandemi Covid-19