Sonora.ID - Sejak awal tahun 2020, pemerintah terus berusaha untuk menekan penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia.
Namun, belakangan ini menjadi sorotan pemerintah dan masyarakat terkait dengan kerumunan yang terjadi semenjak Rizieq Shihab mendarat ke Indonesia dan beberapa acara yang sempat digelar beberapa pekan lalu.
Atas kerumunan yang terjadi, beberapa penjabat publik diperiksa termasuk Gubernur DKI Jakarta dan petinggi lainnya.
Baca Juga: Kerumunan di Bogor, Ridwan Kamil Siap Penuhi Panggilan Polri
Mantan Presiden RI, Jusuf Kalla pun angkat bicara mengenai banyaknya massa atau pendukung Rizieq yang kemudian menyebabkan penumpukkan massa tersebut.
Menurut JK, pendukung Rizieq tersebut terbentuk karena banyaknya aspirasi masyarakat yang tidak bisa diserap atau diterima oleh pemimpin dan pihak DPR.
Sehingga ketika muncul seorang yang bisa dikatakan memiliki karisma dan memberikan jalan alternatif, maka rakyat yang aspirasinya tak didengar tersebut lari menjadi pendukung orang tersebut.
Baca Juga: Wagub DKI Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Atas Pemanggilan Anies oleh Polda Metro Jaya
“Adanya kekosongan pada kepemimpinan, begitu ada pemimpin yang karismatik atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya. Masalah Rizieq itu indikator bahwa ada proses yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi kita,” ungkap JK dalam webinar Kebangsaan.
Dikutip dari Kompas.TV, dalam kesempatan yang sama JK pun menyatakan bahwa hal ini mengancam demokrasi di Indonesia.
Bahkan memungkinkan bisa mengembalikan demokrasi Indonesia menjadi demokrasi jalanan karena masyarakat kecewa kepada wakil-wakil rakyat yang dipilihnya.
Baca Juga: Rizieq Shihab dan FPI Kena Denda Rp 50 Juta, Ini Peraturan Selama PSBB Transisi di DKI Jakarta
“Jangan sampai kita kembali lagi ke demokrasi jalanan, ini bisa kembali apabila wakil-wakil yang dipilih rakyat tidak memperhatikan aspirasi seperti itu,” sambung JK menegaskan.
Ditambah lagi, pihaknya berharap adanya kekosongan sistem atau cara demokrasi tersebut harus diperbaiki, khususnya yang terkait dengan ideology keislaman yang diisi oleh ketokohan Rizieq Shihab.
Baca Juga: Langgar Aturan PSBB, Rizieq Shihab Dikenakan Denda Rp 50 Juta, Keluarga: Intinya Sudah Dibayar