Aneh Mendadak Sejumlah Wilayah di Indonesia Turun Hujan Es, Ternyata Ini Penyebabnya

23 November 2020 19:00 WIB
Butiran es sebesar biji kopi jatuh bersama hujan di di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Senin (9/11/2020).
Butiran es sebesar biji kopi jatuh bersama hujan di di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Senin (9/11/2020). ( ISTIMEWA)

Sonora.ID - Belakangan ini Indonesia mengalami beberapa hal yang cukup langka dan aneh. Salah satunya adalah turun hujan es dengan berbagai ukuran di sejumlah daerah.

Adapun daerah yang dilaporkan dilanda hujan es adalah di Buleleng, Bali, hingga kawasan NTT. Laporan hujan es ini disampaikan oleh sejumlah netizen yang membagikan video hujan es tersebut.

Tak hanya di Bali, sejumlah netizen juga membagikan video mengenai hujan es yang terjadi di Lombok Timur. Demikian pula hujan es yang terjadi di Pos 7 Gunung Slamet.

Baca Juga: Ini Kata BMKG Soal Hujan Es Yang Melanda Bali Dua Kali Dalam Sepekan

Salah satunya diunggah oleh akun @exploregunung_. "Baru kali ini ngrasain kena ujan es, posisi di pos 7 gunung slamet. Tapi orang sekitar lereng gunung Slamet bilang itu hujan woh. Untuk berhatai-hati cuaca tidak menentukan,"

Dilansir dari laman Kompas.com, selain di dua daerah tersebut dilaporkan telah terjadi hujan es sebesar kelereng di Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Hujan es yang diperkirakan sebesar kelereng tersebut terjadi pada tanggal 23 Oktober 2020.

Menanggapi mengenai turunnya hujan es di beberapa lokasi di Indonesia, Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan, dalam ilmu meteorologi, hujan es disebut dengan hail.

Baca Juga: Ini Kata BMKG Soal Hujan Es Yang Melanda Bali Dua Kali Dalam Sepekan

Hail atau hujan es, jelas dia, merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es.

"Salah satu proses pembentukannya (hujan es) adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku," ujar Agie seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Ia menjelaskan, es yang terjadi dengan proses ini umumnya berukuran besar. Setelah turun ke arah yang lebih rendah, karena ukurannya yang besar dan terkena suhu yang relatif lebih hangat, tidak semua es bisa mencair.

"Proses lain yang dapat menyebabkan hujan es adalah pembekuan, di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak, maka terbentuklah es dengan ukuran yang besar," jelas Agie.

Agie menyebutkan, fenomena hujan es atau hail adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.

Adapun kejadian hujan lebat atau hujan es yang juga disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berdurasi singkat merupakan fenomena yang banyak terjadi saat masa transisi atau pancaroba.

Hal ini terjadi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya.

"Seperti yang sedang terjadi saat ini di mana dengan mulainya penguatan monsun Asia, maka dalam beberapa waktu ke depan hujan akan kembali meningkat di Tanah Air," kata Agie.

Baca Juga: Kapolda Baru Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Datangi Kantor Gubernur Untuk Perkenalan Diri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Hujan Es di Sejumlah Wilayah, Apa Penyebabnya?"

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm