Makassar, Sonora.ID - Informasi terkait hadirnya vaksin Covid-19 nyatanya berdampak pada semakin menurunnya kepatuhan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal itu diakui Ketua Tim Konsultan Satgas Covid-19 Sulsel Ridwan Amiruddin.
Menurutnya, ujicoba vaksin yang diklaim mampu memberikan efikasi hingga di atas 90 persen seolah menggiring kesadaran masyarakat terhadap ancaman Covid-19. Hal tersebut lantaran, masyarakat terbawa stigma Covid-19 segera berlalu seiring ditemukannya vaksin.
"Gencarnya pemberitaan tentang produksi vaksin, uji cobanya hingga efek lanjutannya besar kemungkinan menyebabkan distorsi informasi terhadap aspek pengendalian covid-19," ujar Ridwan Amiruddin.
Baca Juga: Presiden Jokowi Siap Jadi Orang Terdepan yang Disuntik Vaksin, Asalkan...
Ridwan yang juga Ketua Perhimpunan Ahli Epidemologi Indonesia ini menyebut, beberapa hari terakhir, persentase penegakan protokol kesehatan seperti penggunaan masker di Kota Makassar turun menjadi 74 persen dari sebelumnya 82 persen. Bahkan Ridwan mengakui, menjaga jarak sangat sulit diterapkan di tengah masyarakat.
Olehnya itu, lanjut Ridwan, semakin kuat literasi publik tentang Covid-19 akan menumbuhkembangkan warga yang tangguh menghadapi pandemi. Dengan begitu, warga tidak mudah terprovokasi oleh berita hoax.
Ridwan menilai, pemberian vaksin bukanlah intervensi paripurna yang serta merta menghilangkan penyakit, termasuk covid-19. Vaksinasi adalah sebuah intervensi jangka panjang yang membutuhkan banyak sumberdaya untuk dapat di gunakan secara aman.
"Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin (PD3I), hingga kini juga belum dapat di eliminasi misalnya campak, polio, diphteri dan influenza. Bahkan penyakit tersebut secara berkala mengalami kejadian luar biasa (KLB) dengan frekuensi yang semakin sering, populasi terdampak yang cenderung meningkat dan wilayah yang semakin meluas," terangnya.
Baca Juga: Kisaran Harga Vaksin Covid-19 yang Sedang Menjalani Uji Klinis Tahap 3
Ridwan menyarankan, semua pihak yang berkepentingan untuk melihat bahwa Pandemi covid-19 adalah bencana kedaruratan kesehatan masyarakat. Untuk itu, mesti juga dengan pendekatan kesehatan masyarakat secara holistik.