Ia menyebut, siapapun nantinya yang terpiliih dalam Pilkada 2020 merupakan putra-putri terbaik bangsa. Maka dari itu, setelah Pilkada usai kepemimpinan mereka harus didukung penuh meski saat pilkada bukan merupakan pilihan politik.
“Poinnya adalah bagaimana penyelenggaraan Pilkada 2020 ini harus berlangsung dengan penuh rasa persaudaraan , tanpa ada tekanan dari manapun. Kita junjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan, dan kesatuan agar pilkada berlangsung lancar, aman, dan damai, serta tetap mematuhi aturan kesehatan Covid-19,” imbuhnya.
Di lain sisi, Khofifah juga menekankan agar ASN netral. Jauhi praktik politik yang negatif yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Telah Terbitkan Surat Keputusan UMK Tahun 2021
Jangan sampai ada hal yang berpotensi kurang konstruktif yang berakibat pilkada serentak menimbulkan suasana menjadi tidak aman dan kondusif.
“Mari kita sukseskan bersama Pilkada Serentak 2020 agar menghasilkan pimpinan daerah yang baik dan berintegritas,” tuturnya.
Terkait situasi pandemi Covid-19, Khofifah juga mengajak semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama proses pilkada berlangsung.
Penerapan protokol kesehatan dalam tahapan pilkada harus menjadi standard operating procedure (SOP), khususnya di masa kampanye dan pemungutan dan penghitungan suara.
“Semua harus mematuhi protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum usai. Sekali lagi mohon saling menjaga jangan sampai timbul klaster pilkada,” pungkasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Bangga Kencana, Kepala BKKBN RI Kunjungi Jatim