Pemprov Sulsel Siapkan 850 Ribu Bibit Kakao Bagi Petani di Luwu Utara

24 November 2020 19:47 WIB
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat bertemu dengan para petani kakao Luwu Utara
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat bertemu dengan para petani kakao Luwu Utara ( Dok Pemprov Sulsel)

Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel menyiapkan 850 ribu bibit kakao pada 2021 mendatang. Bibit tersebut akan diberikan kepada petani yang terdampak bencana di Luwu Utara. Melalui bibit tersebut,petani dapat melakukan penanaman ulang kakaonya.

Hal itu diungkapkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah usai menerima kunjungan kelompok petani kakao di Kantor Gubernur Sulsel Pagi tadi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel Andi Ardin Tjatjo menjelaskan, pihaknya akan segera mendata kelompok petani yang akan mendapat alokasi bibit kakao tahun depan.

mBaca Juga: BPN Sulsel Pastikan Proyek Jalan Metro Tanjung Bunga Bebas Kendala

"Kelompok yang menghadap tadi akan kita ambil datanya, detailnya untuk kita bagikan di tahun 2021. CPCL harus satu tahun sebelum membagikan hibah," ujar Ardin Tjajo.

CPCL atau Calon Petani dan Calon Lokasi inilah yang akan menerima bantuan sarana produksi sesuai dengan luas lahan. Ardin mengaku, saat ini penurunan produksi kakao terjadi hampir di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Sulsel. Ini disebabkan karena kemampuan mitigasi dari petani yang masih lemah.

Apalagi saat ini terjadi fenomena perubahan iklim global yang sangat mempengaruhi tanaman kakao. Olehnya itu, pihaknya akan menurunkan penyuluh untuk melakukan mitigasi dan adaptasi hingga ke tingkat petani.

"Kita sebut La Nina dan El Nino, peristiwa ini sangat sensitif di penanam kakao, apabila kita tidak melakukan mitigasi dan adaftasi. Pengetahuan ini harus dimiliki oleh petani untuk menghadapi kondisi ini, karena tanaman kakao sangat sensitif pada perubahan iklim," paparnya.

Baca Juga: Perubahan Iklim Pengaruhi Turunnya Produksi Kakao

Ardin mengakui, memasuki musim penghujan petani dihadapkan pada sejumlah kendala. Hal itu pula yang juga menjadi perhatian dari Kementerian Pertanian RI untuk memberikan strategi penanganan kakao dalam menghadapi organisme penganggu tumbuhan (OPT) dan perubahan iklim yang bisa berdampak pada areal perkebunan.

Dikutip dari Instagram Kementerian Pertanian Republik Indonesia, berikut enam strategi yang dapat dilakukan petani kakao.

1. Sanitasi dan Rehab Kebun Kakao
Sanitasi dilakukan dengan cara pemangkasan serta pemanenan
buah matang/panen secara sering dan pemetikan buah busuk, sedangkan rehabilitasi tanaman dilakukan melalui teknik sambung samping untuk tanaman kakao yang tidak termasuk klon unggul.

2. Irigasi dan bak penampung
Pembuatan bak penampung
khusus dilakukan apabila tidak
ada tempat pembuangan akhir
saluran irigasi (sungai).

3. Pemanfaatan Rorak atau Parit
Rorak atau parit penampung air merupakan galian yang dibuat di samping pokok tanaman kakao untuk menempatkan bahan organik dan berfungsi juga sebagai lubang drainase. Apabila sudah cukup
waktunya dimanfaatkan sebagai kompos, digali lalu di tabur ke tanaman.

4. Penanaman Tanaman Sela
Perlu hati-hati dalam memilih tanaman sela pada kebun pohon
kakao. Perlu diperhatikan karakteristik tanah, periode tanam kakao (umur tanaman), jarak tanam kakao, nilai ekonomi tanaman sela, dan pilihan pangan petani.

5. Pemupukan Organik
Pemupukan organik mengandung
agen pengendali hayati (APH) yang bisa dimanfaatkan pekebun sebagai penyuplai unsur hara dan menekan populasi OPT.

6. Perangkap Sederhana dan Ramah Lingkungan
Pada penghujung musim hujan, perlu membuat dan mempersiapkan perangkap untuk persiapan menghadapi awal musim kemarau, guna menghindari serangan hama yang biasanya terjadi pada sepanjang musim penghujan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm