Surabaya, Sonora.ID - Pembangunan Jalan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Jawa Timur merupakan salah satu program unggulan yang menjadi perhatian Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Berdasarkan data yang ada, per November 2020 total 56,73 persen atau setara 383,10 km dari 675,31 km keseluruhan jalan telah terbangun.
Progres ini juga tercatat lebih cepat dari perkiraan, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Tentunya hal ini menunjukkan keseriusan jajaran Pemprov Jawa Timur dalam hal pemerataan pembangunan di semua wilayah.
Baca Juga: Apel Siaga Pilkada, Gubernur Jatim: Calon, Parpol & Pendukung Harus Saling Jaga & Disiplin Prokes
"Ternyata di luar dugaan progres pekerjaan di Lot 6 dan Lot 7, justru pada saat pandemi Covid pelaksanaannya lebih cepat dari yang direncanakan," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menjadi Keynote Speaker pada Forum Komunikasi (Sinergitas) oleh Komisi D DPRD Jawa Timur di Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang pada Selasa (24/11/2020) pagi.
JLS rencananya akan melewati delapan Kabupaten yang dimulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan berakhir di Kabupaten Banyuwangi.
Dengan progres pembangunan JLS yang sangat baik ini, Gubernur optimistis, akan mampu mengurangi disparitas antara Wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur. Apalagi, pengembangan Infrastruktur di wilayah Selatan Jawa Timur masih terbatas, terutama keberadaan aksesibilitas.
Baca Juga: Khofifah Tinjau Progres JLS Tulungagung, Target Selesai Tahun 2023
"Dengan fakta 40,01 persen wilayah di Jatim masuk sebagai kawasan Pansela, maka jika pengembangan wilayah selatan bisa maksimal tentunya akan dapat meningkatkan kualitas SDM dan saat yang sama dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur secara keseluruhan," ungkap Khofifah.
Ia menambahkan, guna mempercepat progres pembangunan perlu adanya intervensi langsung dari masing-masing Pemerintah Kabupaten. Menurutnya, sangat diperlukan adanya upaya menemu kenali lebih detail terhadap potensi, keunggulunan kompetitif dan keunggulan komparatif serta spesifikasi bahkan termasuk kendala yang dihadapi di tiap wilayah.
"Jika tidak maka ketimpangan pembangunan dan kualitas SDM akan terus terjadi, utamanya karena akses yang susah ditembus di beberapa koridor," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Pemprov Jatim Siapkan Detail Plan
Lebih lanjut disampaikan, pembangunan wilayah selatan diharapkan bisa membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam dan pengembangan sentra-sentra produksi. Selain itu, juga dapat meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produktif, serta menjadi jembatan terbukanya kawasan-kawasan obyek wisata kawasan selatan jawa timur.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah dalam sambutannya menyampaikan, dukungan penuhnya atas kerja keras Pemprov Jatim dalam pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya.
"Jalan adalah pengungkit pertumbuhan ekonomi," ucap Anik.
Dirinya meyakini bahwa melalui pembangunan jalan yang masif, bisa menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat di Jawa Timur.
Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Telah Terbitkan Surat Keputusan UMK Tahun 2021