Sonora.ID - Sejak kemarin pagi, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pemberitaan dugaan korupsi yang dilakukan oleh salah satu Menteri Presiden Joko Widodo.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pada dini hari tadi akhirnya keluar dari Gedung KPK setelah menjalani pemeriksaan hampir selama 24 jam.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa pihaknya dan seluruh jajaran pemerintahan akan menyerahkan setiap proses hukum yang berjalan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Gantikan Posisi Edhy Prabowo, Luhut Binsar Ditunjuk jadi Menteri KKP Ad Interim
Dikutip dari Kompas.TV, Jokowi menyatakan akan terus mendukung segala upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Oleh sebab itu, pemerintah akan menghormati proses hukum yang telah berjalan hingga saat ini.
“Kita menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK, kita menghormati,” tegasnya.
Baca Juga: KPK Tetapkan Menteri KKP Edhy Prabowo dan 6 Lainnya Sebagai Tersangka
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyatakan bahwa dirinya percaya atas kinerja KPK dalam menangani kasus ini dan kasus-kasus korupsi lainnya.
“Saya percaya bahwa KPK transparan, terbuka, profesional. Pemerintah konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi,” sambungnya.
Sebelumnya telah dikabarkan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo diamankan KPK terkait dengan ekspor benih lobster.
Baca Juga: KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo, Ini Kisah Balik Kebijakan Eskpor Benih Lobster
Penangapan tersebut terjadi dalam Operasi Tangkap Tangan atau OTT pada 25 November 2020 dini hari atau sekitar pukul 01.30 WIB.
Menteri Edhy Prabowo tersebut ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta sepulangnya ia dari lawatan ke Amerika Serikat.
Dini hari tadi dirinya pun sudah keluar dari Gedung KPK dan terlihat mengenakan rompi oranye yang menunjukkan bahwa dirinya resmi menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap tersebut.
Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Ditangkap KPK dalam OTT