Sonora.ID - Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memang menjadikan nasi sebagai makanan pokok dan utama.
Bahkan tak jarang mereka yang menganggap belum makan jika belum makan nasi, hal tersebut pun berlaku untuk makan pagi atau sarapan.
Salah satu menu andalan masyarakat Indonesia untuk sarapan adalah nasi uduk, bahkan tak sedikit yang menjadikan sarapan nasi uduk sebagai kebiasaan.
Ternyata kebiasaan ini harus dihentikan, karena ternyata bisa berisiko membawa kematian, kok bisa? Simak penjelasannya.
Baca Juga: Mana yang Lebih Dianjurkan? Gosok Gigi Sebelum atau Setelah Sarapan?
Obesitas
Di pagi hari memang setiap orang membutuhkan sarapan untuk mengisi energi untuk beraktivitas, namun baiknya sarapan dilakukan dalam porsi yang tidak terlalu banyak.
Kebiasaan sarapan nasi uduk bisa menyebabkan obesitas karena kandungan karbohidrat di dalamnya yang cenderung tinggi.
Nasi putih dengan bihun, keduanya adalah sumber karbohidrat, yang kemudian berpotensi besar menyebabkan obesitas.
Baca Juga: Cocok untuk Diet, Ini 3 Manfaat Makan Pisang sebagai Menu Sarapan
Diabetes
Tak jauh dari obesitas, mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak juga akan menyebabkan diabetes.
Pasalnya, karbohidrat akan berubah menjadi gula, dan penyakit kelebihan gula pada darah bisa sangat mungkin terjadi pada mereka yang kebiasaan makan nasi uduk untuk sarapan.
Diabetes dalam taraf yang parah akan kemudian menghambat aliran darah dan tak jarang berujung pada kematian.
Baca Juga: Awas! Jangan Sesekali Sarapan dengan 4 Makanan Ini, Jika Tidak Hal Ini Bisa Terjadi
Kanker
Padi yang ditanam di daeah tertentu ada yang terkontaminasi oleh arsenik yang bisa meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Nah, kebiasaan sarapan nasi uduk bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut, maka ada baiknya untuk mengurangi kebiasaan tersebut dan diganti dengan sarapan yang lebih bernutrisi.
Misalnya buah, sayur, atau makanan yang kaya akan protein.
Baca Juga: Cegah Penuaan Dini, Pilih Bubur Kacang Hijau untuk Sarapan Anda!