Semarang, Sonora.ID - Ketika musim hujan, hal yang paling nikmat adalah menyeruput yang hangat. Biasanya orang-orang gemar mengonsumsi wedang.
Wedang sendiri adalah sebutan umum untuk minuman hangat tradisional yang terbuat dari air rebusan jahe dan gula aren. Dari wedang ini, banyak kreasi olahan yang dapat dibuat di antaranya wedang uwuh, wedang jahe sereh, wedang ronde dan wedang bajigur.
Beberapa macam wedang tersebut memang memiliki bahan dasar yang sama, namun yang membedakan adalah isian atau campuran dari wedang itu sendiri.
Baca Juga: Kenalan Dengan Warung Wedang Rempah Mbah Jo, Kuliner Kesehatan Khas Kota Semarang
Salah satu wedang khas dari lereng Gunung Muria Kudus yang patut dicoba ketika musim penghujan sekarang ini adalah wedang Jasase.
Wedang jasase merupakan wedang yang terbuat dari jahe, daun salam, sereh, daun alpukat dan daun sirsat ditambah serutan jagung manis.
Wedang jasase khas Lereng Gunung Muria Kudus ini semakin nikmat saat ditemani getuk jipang (labu siam), pisang rebus, dan kacang rebus. Uniknya, wedang Jasase cuma ada di Desa Dukuhwaringin, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Desa ini terletak di lereng Gunung Muria.
Baca Juga: 8 Manfaat Tak Terduga dari Jahe, Salah Satunya Menurunkan Berat Badan
Ketika hujan turun dan udara menjadi dingin, minuman berbahan dasar jahe memang banyak dicari untuk menghangatkan tubuh. Selain karena rasanya yang enak dan khas, minuman dengan bahan jahe juga memiliki banyak manfaat.
Di antara tanaman herbal lainnya, jahe termasuk tanaman yang paling populer dijadikan sebagai obat tradisional, bahkan sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini tidak lepas dari manfaatnya dalam menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi berbagai gejala penyakit.
Baca Juga: Dinkes Makassar Bantah Jahe dan Kunyit Bisa Menangkal Covid-19