Banjarmasin, Sonora.ID - Sepuluh hari sudah simulasi pembelajaran tatap muka di empat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Banjarmasin digelar.
Dimulai sejak Senin, (16/11) lalu, simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12, dan SMPN 31 diklaim berjalan lancar
"Selama simulasi kita lihat tidak ada penambahan kasus CoVID-19," ucap Totok Agus Daryanto, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin kepada Smart FM Banjarmasin, Kamis (26/11) pagi.
Akan tetapi menurut Totok, pelaksanaan simulasi belajar tatap muka akan berakhir pada Senin, (30/11) mendatang.
Baca Juga: Pemprov Jateng Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 34 Sekolah
Itu dikarenakan peserta didik akan melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) pada Desember nanti, namun hanya digelar secara daring.
"Simulasi ini akan kita hentikan. Tinggal menyambut pembelajaran tatap muka tahap transisi pada Januari 2021, sesuai revisi keputusan SKB 4 Menteri," pungkasnya.
Lantas sudah siapkah Banjarmasin menyelenggarakan tahap transisi?
Totok menyatakan, seluruh SMPN di Banjarmasin siap menggelar tahap transisi, karena selama tahap simulasi berjalan lancar.
Baca Juga: Bertahap, Pemkot Surabaya Tes Swab Pelajar SMP Jelang PBM Tatap Muka
Di mana sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim seluruh sekolah negeri harus menyediakan layanan tatap muka. Meskipun sebenarnya murid tidak diwajibkan turun.
"Masa transisi kita gelar 2 bulan. Kita diminta menyediakan layanan tatap muka. Tapi kalau orang tua tidak mengizinkan silahkan," tandasnya.
Adapun pola yang akan diterapkan nantinya saat tahap transisi, Totok mengklaim telah menemukannya.
Baca Juga: Hari Guru Nasional, Pemprov Kalsel Apresiasi Dedikasi dan Perjuangan Guru
Misalnya jam belajarnya akan ditingkatkan menjadi empat jam dari sebelumnya tiga jam. Kemudian untuk kapasitas ruangan akan ditingkatkan menjadi 50%, dan tidak lagi menggunakan sistem paralel.
"Jadi murid akan diatur sistem shift. Artinya setiap murid akan turun 3 kali dalam satu minggu," imbuhnya.