Silvi pun mengakui sejak mewabahnya virus corona di Indonesia stok darah di UTD PMI Kota Palembang mengalami penurunan yang signifikan.
“Sejak pandemi Covid-19, para pendonor sukarela kita hanya berada di kisaran 30 persen sedangkan pendonor pengganti sebanyak 70 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan sebelum adanya pandemi Covid-19 dimana pendonor sukarela kita sebanyak 70 persen sedangkan pendonor pengganti 30 persen,” ungkapnya.
Namun, lanjut Silvi, dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan jumlah pendonor darah diantaranya di dapat dari pegawai-pegawai OPD Kota Palembang serta pihak TNI dan Polri.
“Alhamdulillah dalam beberapa bulan terakhir ini jumlah pendonor secara bertahap mulai naik meskipun tidak banyak. Hal ini merupakan hasil dari komunikasi yang secara gencar terus kita lakukan kepada stakeholder terkait. Selain itu kami juga meminta masyarakat untuk mendonorkan darah, karena penerapan protokol kesehatan di UTD PMI Kota Palembang secara optimal telah kita lakukan,” tutupnya.