Semarang, Sonora.ID - Melansir data dari situs siagacorona.semarangkota.go.id, per Rabu (25/11/2020) pukul 20.00 WIB, jumlah kasus suspek di Kota Semarang meningkat dalam dua hari belakangan. Per hari ini ada 233 kasus suspek.
Jumlah itu naik dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 207 kasus atau tambah 26 kasus per hari ini. Untuk diketahui, kasus suspek ini sebelumnya dikenal dengan istilah pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dengan gejala COVID-19.
Sedangkan, kasus probable atau orang yang masuk dalam kategori suspek dan memiliki gejala COVID-19, namun belum ada hasil dari pemeriksaan per hari ini ada 39 kasus. Kemudian, kasus meninggal dalam kondisi probable hingga saat ini mencapai ada 106 kasus.
Baca Juga: Taman Modern Pintar (Smart Park), Tengah Digarap oleh Pemkot Semarang
Kasus aktif COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah saat ini di angka 559 kasus. Per hari ini turun 28 kasus dibandingkan hari sebelumnya 587 kasus.
Dari jumlah 559 kasus itu sebanyak 364 pasien positif merupakan warga ber-KTP Semarang. Kemudian, sebanyak 195 pasien positif dari luar Kota Semarang.
Sepanjang pandemik jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Semarang tembus di angka 12.992 kasus. Dari total kasus pasien positif itu sebanyak 10.105 orang merupakan warga Kota Semarang, dan sisanya 2.887 orang adalah warga dari luar kota Semarang.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Kapolda Jatim: Patuhi Prokes Covid-19 dan Netralitas
Angka kematian COVID-19 di Kota Semarang menyentuh 1.126 kasus. Per hari ini ada penambahan 2 pasien meninggal karena virus corona di Ibu Kota Jawa Tengah.
Sehingga, jumlah pasien meninggal naik dibandingkan hari sebelumnya dari 1.124 kasus menjadi 1.126 kasus. Adapun, dari jumlah pasien meninggal yang ber-KTP Semarang 789 orang.
Kemudian, secara kumulatif ada kenaikan jumlah pasien sembuh per hari ini dibandingkan hari sebelumnya, yakni dari 11.356 kasus menjadi 11.581 kasus. Sehingga, per hari ini ada 225 pasien positif yang dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Pemkot Bandung Bentuk 12 Tim untuk Minimalisir Penyebaran Covid-19
Melansir data dari Satgas COVID-19 melalui laman www.covid19.go.id, Rabu (25/11/2020), kasus aktif virus corona di Provinsi Jawa Tengah tembus di angka 50.321 pasien. Lonjakan itu karena dalam 24 jam kasus baru pasien positif tambah 1.008 kasus.
Sedangkan, dalam dua hari ada 1.936 kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari penambahan kasus baru itu kini jumlah pasien positif yang dirawat tembus 50.321 kasus. Jumlahnya naik dibandingkan hari sebelumnya yang berada di angka 49.313 kasus.
Kenaikan kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif itu mendudukkan provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo berada di posisi ke-2 untuk kenaikan pasien positif secara nasional.
Baca Juga: Melepas Penat dengan Kesejukan Alam di Curug Klenting Kuning
Untuk kenaikan pasien baru yang terkonfirmasi positif itu, posisi Jawa Tengah saat ini berada di antara DKI Jakarta (1.273 kasus) dan Jawa Barat (741 kasus).
Sedangkan, dalam dua hari ada 1.936 kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari penambahan kasus baru itu kini jumlah pasien positif yang dirawat tembus 50.321 kasus. Jumlahnya naik dibandingkan hari sebelumnya yang berada di angka 49.313 kasus.
Kenaikan kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif itu mendudukkan provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo berada di posisi ke-2 untuk kenaikan pasien positif secara nasional.
Baca Juga: Referensi Liburan, Hutan Penggaron Wisata Instagramable di Ungaran
Kenaikan pasien baru yang terkonfirmasi positif itu, posisi Jawa Tengah saat ini berada di antara DKI Jakarta (1.273 kasus) dan Jawa Barat (741 kasus).
Melansir data Satgas COVID-19, Jawa Tengah menduduki peringkat empat dengan jumlah pasien positif virus corona terbanyak di Indonesia. Urutan pertama adalah DKI Jakarta (130.461 kasus), Jawa Timur (59.800 kasus), Jawa Tengah (50.321 kasus), Jawa Barat (49.706 kasus), dan Sulawesi Selatan (20.128 kasus).
Total keseluruhan pasien positif di Indonesia telah mencapai 511.836 kasus yang tersebar di 34 provinsi. Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh sebanyak 429.807 kasus dan yang meninggal dunia ada 16.225 orang. Sedangkan, untuk jumlah kasus suspek atau pasien dalam pengawasan (PDP) secara nasional mencapai 65.438 kasus.
Baca Juga: Pemprov Jateng Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 34 Sekolah