Banjarbaru, Sonora.ID – Sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) dengan Cinta Kasih Sayang se-Kota Banjarbaru, digelar Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru di Aula Kantor Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kamis (26/11).
Kegiatan tersebut mengusung tema ‘Pola Asuh Positif dalam Pendidikan Keluarga’ dengan narasumber dari Pokja 1 Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan dan Sri Wahyuni dari Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kota Banjarbaru.
Baca Juga: Ketua DPRD Kalsel : Sebaik-baik Pahlawan adalah Orangtua Kita
Ketua Panitia Pelaksana Sosialisasi, Gusti Nirma mengungkapkan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pembinaan keluarga yang baik, mendidik anak dengan penuh cinta kasih, menuju keharmonisan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.
“Kami ingin setiap keluarga untuk mendidik anak penuh dengan cinta agar tercipta keluarga yang harmonis,” tutur Nirma.
Kegiatan ini diakuinya sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman kepada orang tua, sekaligus memberikan masukan dalam penerapan pola asuh yang baik kepada anak, khususnya remaja.
Sementara itu, Penjabat Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru, Vonny Rompas Rondonuwu mengungkapkan pentingnya pendidikan bagi anak yang dimulai dari keluarga.
'Baca Juga: Ketua TP-PKK Gowa Sebut Pola Asuh Anak Jadi Kunci Turunkan Angka Stunting di Gowa
Namun sayangnya, sebagai pendidik, kebanyakan orang tua merupakan pendidik yang paling tak tersiapkan.
“Orang tua harus dapat memberikan pola asuh yang benar dan positif agar dapat membentuk karakter anak dengan baik,” ujar Vonny.
Padahal orang tua sudah seharusnya berperan aktif dalam perkembangan anak dan pola asuh agar tumbuh kembangnya dapat optimal, serta mendapatkan kasih sayang yang seharusnya diterima.
“Serta hindarilah bentuk kekerasan dalam mendidik buah hati kita, karena dengan kekerasan tentunya akan berakibat fatal dalam perkembangannya ke depan,” tambahnya lagi.
Dia pun berharap orang tua dapat memberikan pelajaran dan pengajaran yang terbaik kepada anak, dengan menggali informasi sebanyak mungkin, mengikuti seminar parenting atau konsultasi dengan pengajar di sekolah anak, sehingga apa yang dipelajari dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga.