Banjarmasin, Sonora.ID - Tidak hanya masih ditutup. Pada malam hari, lampu-lampu yang ada di kawasan objek wisata menara pandang rupanya juga dimatikan.
Hal ini pun dikeluhkan para motoris kelotok yang kerap mangkal di kawasan tersebut.
"Kami harus bergantian menjaga perahu. Agar barang-barang yang ada di dalamnya tidak dicuri orang," ucap motoris kelotok di kawasan tersebut, Syaibani.
Baca Juga: Motoris Kelotok Kena PHP, Siring Sungai Martapura Belum Jelas Kapan Buka
Lelaki yang akrab disapa Usai itu menuturkan bahwa lampu-lampu yang dimatikan terjadi dua kali dalam sepekan. Yakni, setiap Sabtu malam dan Minggu malam.
Meski hanya pada hari tersebut lampu-lampu dimatikan, kondisi itu sudah berlangsung hampir lima bulan. Tepatnya, sejak Juli lalu.
Maka wajar bila Ia mengira, lampu sengaja dimatikan agar pada malam itu pengunjung tidak datang ke Siring Menara Pandang.
Hal senada juga diungkapkan oleh rekan motoris lainnya di kawasan tersebut, Bahrudin.
Ia mengaku, akibat dimatikannya lampu di kawasan siring, sempat menjadi pertanyaan pemandu wisata lokal yang beberapa waktu lalu datang.
Baca Juga: Konsisten Lanjutkan Pembangunan Siring Tendean, Nama Ibnu Sina Disebut
"Kan Menara Pandang juga jadi ikon. Tapi, kok lampu-lampunya malah dimatikan," kisahnya.
Dikonfirmasi terkait dimatikannya lampu kawasan Menara Pandang pada malam-malam tertentu, Kepala UPT Siring Menara Pandang, Naziza, menerangkan bahwa dimatikannya lampu siring pada waktu tertentu itu, sesuai hasil keputusan rapat terakhir terkait pencegahan penyebaran CoVID-19.
Baca Juga: Zona Hijau Terus Bertambah, Bisakah Siring Martapura Dibuka?
Khususnya, agar pengunjung kawasan siring bisa dibatasi. Hal itu bukan tanpa alasan, meski kawasan siring masih ditutup untuk umum, pihaknya tak menampik bahwa ada saja yang masih mendatangi kawasan tersebut.
"Jadi, lampu pada malam-malam tertentu dimatikan, sampai batas waktu yang belum ditentukan," tutupnya. (JU)