Surabaya, Sonora.ID - Memastikan layanan operasional mulai beroperasi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara perdana telah melakukan uji coba operasional Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dengan melakukan tapping kartu tol elektronik di Gerbang Tol Cerme, Gresik, Sabtu (28/11/2020).
Tol KLBM yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2017 tersebut berjarak 29 KM. Selama dua minggu sejak (28/11), masyarakat sudah bisa menggunakan Tol KLBM ini secara gratis.
Tak hanya tapping perdana, Gubernur yang didampingi Dirut PT. Waskita Bumi Wira (WBW) Herwidiakto, Kepala BPJT Danang Parikesit dan beberapa Kepala OPD terkait di lingkup Pemprov Jatim juga mengecek langsung kondisi Jalan Tol KLBM mulai dari Gerbang Tol Cerme hingga Pintu Tol Legundi. Kemudian rombongan Gubernur Khofifah putar balik menuju ke Pintu Tol Bunder Gresik.
Baca Juga: Proses Pembangunan, Tol Yogyakarta-Bawen Rencana Selesai Tahun 2023
Seusai melakukan tapping perdana, Khofifah menjelaskan, Tol KLBM telah mulai dioperasikan untuk masyarakat umum. Sesuai dengan SK Menteri PUPR, dua minggu pertama ini semua masyarakat diberikan kesempatan melewati Tol KLBM secara gratis.
“Alhamdulillah, mulai hari ini atas izin Allah kita mulai operasikan Tol KLBM sepanjang 29 Km. Kita akan melihat progres finalisasinya. Di Km 13 akan disiapkan rest area. Format desain rest area cukup unik. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat yang besar bagi seluruh layanan publik,” jelasnya.
Menurut Khofifah, Tol KLBM ini menjadi solusi efektif bagi konektivitas di Jatim khususnya ring satu industri di Jatim.
Baca Juga: Bentuk Antisipasi, Gubernur Jatim Rutin Lakukan Tes Usap
Pihaknya pun menyampaikan, bahwa tol ini akan berkelanjutan sampai Manyar-Tuban. Konektivitas di antara titik-titik strategis di Jatim, terutama di sentra-sentra industri ring 1 butuh percepatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Dengan demikian operasionalisasi tol ini, lanjutnya, menjadi titik penting untuk meningkatkan layanan publik kepada masyarakat terutama kaitannya dengan transportasi publik.
“Tidak hanya untuk masyarakat Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo dan Gresik, tetapi semua yang berkaitan dengan public transportation yang bisa kita maksimalkan efsiensi efektivitasnya. Utamanya, untuk membangun konektivitas sentra-sentra industri di Sidoarjo - Mojokerto-Gresik,” pungkas Khofifah.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Kapolda Jatim: Patuhi Prokes Covid-19 dan Netralitas
Sementara itu, Dirut PT. WBW Herwidiakto mengatakan, setelah dua minggu uji coba, rencananya biaya tol akan dikenakan sekitar Rp. 29.000 untuk jarak tempuh 29 Km. Harga tersebut dinilai lebih murah daripada operasional kendaraan logistik.
“Itu secara technical pasti lebih murah dari operasional kendaraan logistik. Baik dari sisi waktu, BBM, dan penggunaan mesin,” lanjutnya.
Terkait konektivitas Tol Surabaya-Mojokerto dengan Tol KLBM, ia menjelaskan, Tol Surabaya-Mojokerto masih lewat atas. Saat ini sedang dibangun dua ramp untuk konektivitas Mojokerto ke Krian-Legundi-Bunder, serta dari Krian-Legundi-Bunder ke Mojokerto.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 26 November 2020: Jatim Hujan Lebat Disertai Angin Kencang