Menaker Sebut Keahlian Pekerja dan Kenaikan Upah Minimum Tak Sepadan

29 November 2020 12:00 WIB
Menaker Ida Fauziah.
Menaker Ida Fauziah. ( Kompas.com)

Sonora.ID - Saat ini Indonesia berupaya untuk membangun sebuah negeri yang maju dengan memberdayakan berbagai bidang. Bahkan salah satu gebrakannya adalah menaikan upah minimun untuk para pekerja.

Namun menurut penuturan Menteri Ketenaga Kerjaan Ida Fauziyah, dari survey yang dilakukan oleh para pelaku usaha menunjukan hasil yang tak sepadan antara upah minimum dan produktivitas dari pekerja.

Banyak pelaku usaha menilai bahwa produktivitas pekerja di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan karena kurangnya skill atau keahlian yang memadahi.

Baca Juga: Hari Guru Nasional: Pedoman Hari Guru Nasional Tahun 2020

Salah satu hasil survey yang di paparkan adalah data yang diberikan oleh ILO, yang menyatakan tingkat pertumbuhan output tahunan pekerja Indonesia masih rendah bahkan di bawah rata-rata negara dengan penghasilan menengah bawah.

"Tingkat produktivitas pekerja kita juga di bawah negara pesaing kita seperti Vietnam," kata Ida melalui webinar Kompas Talk secara daring, Sabtu (28/11/2020).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada bulan Agustus 2020 ada sekitar 138 juta angkatan kerja, yang terdiri dari 128 juta penduduk yang bekerja dan 9,7 juta penganggur dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen.

Baca Juga: Hari Guru Nasional: Pedoman Hari Guru Nasional Tahun 2020

Bahkan ada pergerakan naik dari jumlah pengangguran dan TPT yang signifikan akibat dampak pandemi. Menurut perhitungan BPS, ada 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi.

Hal ini, bagi dia, akan menambah beban di sektor ketenagakerjaan, selain dari tambahan 2-2,5 juta angkatan kerja baru yang masuk ke pasar kerja setiap tahunnya.

"Data juga menunjukkan bahwa kita memiliki tantangan dari sisi kompetensi dan produktivitas. Masih besarnya persentase pekerja dengan pendidikan SMP ke bawah mengakibatkan banyak pekerja yang masih memiliki skill atau kompetensi rendah," kata Ida.

"Meskipun ada sedikit angin segar untuk masa depan apabila kita melihat pada profil pemuda berumur 16-30 tahun yang bekerja di mana sudah lebih dari 60 persen yang berpendidikan SMA ke atas," lanjut dia.

Ida menambahkan, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada periode 2020-2030. Pada periode tersebut, struktur penduduk Indonesia sebagian besar akan diisi oleh penduduk usia muda produktif berusia 20-39 tahun.

Menurut Ida, dalam satu dekade ke depan menjadi penentuan Indonesia untuk bisa memanfaatkan peluang besar dari bonus demografi.

"Semua hal itu saya kira tantangan bagi kita semua dalam memanfaatkan bonus demografi," kata Ida.

Baca Juga: Hati-hati! 21 Wilayah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem oleh BMKG

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menaker Sebut Nilai Upah Minimum RI Tak Sepadan dengan Produktivitas Pekerja yang Rendah"

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm