Sonora.ID - Dalam setiap hubungan, komunikasi menjadi hal yang sangat penting, baik itu hubungan dengan pasangan, rekan kerja, juga di dalam hubungan keluarga.
Sayangnya, banyak orang yang kemudian tidak menganggap penting komunikasi tersebut dan cenderung justru berkomunikasi aktif dengan orang lain di luar keluarga.
Hal tersebut pastinya merenggangkan hubungan antar anggota keluarga, apa lagi ketika seorang anak sudah mulai memiliki pekerjaan sendiri atau sudah dewasa.
Maka patut hindari 4 hal ini agar komunikasi di dalam keluarga tetap lancar.
Baca Juga: 7 Artis Korea Selatan yang Berasal dari Keluarga Miskin, Ada V BTS
Meremehkan
Pada saat sang anak pada usia remaja menjelang dewasa, anak sudah bisa membuat keputusannya sendiri yang tak jarang berbeda dengan keputusan orang tuanya.
Di momen tersebut tak elok jika orang tua justru meremehkan keputusan atau ide kreatif mereka, di sisi lain seorang anak juga tidak bisa meremehkan orang tua terkait hal-hal baru yang tidak dikuasai oleh orang tua.
Perilaku meremehkan tersebut akan membekas pada pihak yang diremehkan dan akan merusak komunikasi.
Baca Juga: Pernikahan Bukanlah sebuah Kompetisi, Psikolog: Tak Perlu Buru-Buru
Ketidakpercayaan
Ketika ketidakpercayaan ini muncul, jangan harap komunikasi akan terbuka dan jujur sesuai dengan apa yang terjadi.
Ketika orang tua tak percaya dengan anaknya, maka sang anak juga menganggap percuma berbagi atau berkomunikasi dengan orang tua.
Begitu juga dengan sebaliknya.
Baca Juga: Rencana Menikah Muda? Penting, Pertimbangkan 4 Modal Utama Ini
Tidak positive vibes
Bagi anak yang sudah bekerja, mungkin waktu untuk orang tua dan keluarga menjadi sangat terbatas, maka penting untuk memberikan positive vibes ketika bertemu dengan orang tua, misalnya dengan memeluk atau berbagi cerita yang seru dan menyenangkan.
Sama dengan sang orang tua, penting bagi orang tua untuk memberikan pujian atas pekerjaan atau prestasi sang anak.
Baca Juga: Jangan Siksa Diri Sendiri, Ini 5 Tanda Hubungan Harus Diakhiri
Merasa tidak diterima
Hal ini biasanya dirasakan oleh anak remaja atau pada usia dewasa muda sekitar 25 tahun, karena mereka sudah mengetahui jati dirinya.
Mereka merasa lebih belong ketika berada dengan teman sebaya, kemudian menutup diri dari orang tua, sehingga komunikasi pun tak berjalan baik.
Baca Juga: Punya Hubungan Erat, Makanan Sehat Timbulkan Perasaan Bahagia dalam Waktu Lama