Sonora.ID – Seorang fresh graduate yang baru saja bekerja atau first jobber mulai mendapatkan pendapatan secara mandiri dari pekerjaan pertamanya.
Tidak lagi mendapatkan pendapatan dari orang tua, pekerja yang umumnya masih berusia 20-an ini sudah mendapatkan upah dari kerja kerasnya selama satu bulan.
Tentunya, di masa-masa ini kita akan merasa senang dan bangga karena sudah bisa mencari penghasilan sendiri.
Baca Juga: Biar Enggak Boros, Yuk Belajar Cara Mengatur Keuangan Sejak Dini
Namun, ada beberapa hal yang harus kita ingat, jangan sampai hasil kerja keras kita selama ini habis terbuang sia-sia.
Berikut ini ada beberapa kesalahan terkait keuangan yang sering menimpa para pekerja baru atau first-jobber seperti yang dilansir dari Kompas.com:
Tidak memiliki tujuan keuangan
Kesalahan keuangan pertama yang sering ditemui di antara para first-jobber adalah tidak memiliki tujuan keuangan.
Baca Juga: Kondisi Keuangan Tergoncang, Ini 4 Langkah Kelola Uang di Tengah Pandemi
Padahal, dengan memiliki tujuan keuangan, artinya kita memiliki dasar tujuan untuk melakukan perencanaan keuangan.
Misalnya, untuk mempersiapkan dana pendidikan S2, mempersiapkan dana pernikahan, dan dana-dana yang mungkin kamu butuhkan di masa depan.
Dari situ, kita akan mulai menyisihkan dana untuk ditabungkan atau diinvestasikan secara rutin setiap bulannya.
Tidak memiliki dana darurat
Kesalahan selanjutnya adalah tidak memiliki dana darurat sehingga ketika ada risiko darurat terjadi, seperti misalnya PHK, maka besar kemungkinan dia akan mengalami kebangkrutan atau menimbulkan utang.
Dana darurat adalah salah satu pondasi keuangan dalam piramida perencanaan keuangan. Sebelum mulai merealisasikan semua mimpi, pastikan siapkan tabungan dana darurat terlebih dulu, ya!
Adapun, besaran dana darurat untuk para first-jobber yang belum menikah adalah 6 kali pengeluaran bulanan kamu.
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Simpan Dana di Deposito!
Artinya, kalau pengeluaran bulananmu adalah Rp 4 juta, maka dana darurat yang harus kamu siapkan adalah Rp 24 juta.
Suka berhutang
Memiliki utang sebagai gaya hidup merupakan salah satu kesalahan paling fatal buat para first-jobber.
Utang adalah jebakan. Apalagi utang yang sifatnya konsumtif. Pahami kalau kartu kredit dan sejenisnya adalah kartu utang yang harus bisa kita penuhi cicilannya.
Jangan menghalalkan dan membenarkan semua pandangan tentang utang, karena utang hanya akan menjadi bebanmu saja.
Baca Juga: Mengenal Seputar BI Checking dan Bagaimana Cara Mengeceknya?
Tak punya asuransi
Banyak orang, termasuk first-jobber, merasa kalau asuransi kesehatan bukanlah prioritas utama dalam keuangan mereka.
Padahal risiko sakit akan selalu ada dan terjadi pada siapa saja.
Sangat beruntung kalau biaya perawatanmu bisa dicover oleh asuransi perusahaan, kalau tidak?
Kamu akan bayar biaya perawatanmu dari mana? Yakin, kamu rela mengeluarkan tabungan atau dana daruratmu semudah itu?
Baca Juga: WFH Bikin Malas Kerja? Jauhi 3 Kebiasaan Ini yang Bikin Kerjaan Terabaikan
Tak kumpulkan dana pensiun
Masa pensiun adalah masa di mana kita sudah tidak memiliki pemasukan namun masih memiliki kebutuhan pengeluaran.
Pada masa ini, kamu harus memastikan kebutuhan dana pensiun kamu sudah terpenuhi dengan mempersiapkannya sejak kamu memilki pendapatan di masa produktif.
Jika kamu menunda-nunda untuk melakukan investasi untuk kebutuhan pensiun maka waktu tidak akan terasa berjalan begitu cepat, jangan sampai akhirnya kamu sampai di masa pensiun mu, kamu masih belum memiliki persiapan secara finansial.
Semakin dini kamu mempersiapkan masa pensiunmu maka kebutuhan dana pensiun yang kamu harus alokasikan setiap bulannya akan semakin kecil dan terasa ringan.
Namun semakin kamu menunda untuk menabung kebutuhan dana pensiunmu maka kesempatanmu akan semakin sempit dan alokasi tabungan untuk dana pensiun kamu akan semakin besar setiap bulannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan oleh First Jobber"