Sosialisasi kali ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan presentase pemilih dan sebagai pendidikan politik bagi generasi muda.
“Jangan sampai pemilih muda kita apatis terhadap politik atau malas datang ke TPS karena bingung menentukan pilihannya. Satu suara akan menentukan nasib banua kita selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.
Ditegaskannya, dalam menata perubahan suatu daerah, pemuda seharusnya sensitif terhadap isu-isu sosial, hukum, budaya dan politik. Sebab jika tidak, isu-isu hoaks yang berkaitan dengan politik akan terus diproduksi dan akan mempengaruhi para pemilih milenial, hingga akhirnya bersikap skeptis dan apatis.
Baca Juga: Cek Kesiapan Logistik Pilkada, Wakapolda Kalsel Sambangi KPU Kotabaru
“Generasi muda adalah pemilih yang lebih mengedepankan rasional ketimbang emosional. Sudah seharusnya paham terhadap isu-isu politik, cerdas dan politiknya tidak mau diinterversi pihak manapun,” imbuhnya.
Ia berharap, sosialisasi ini akan menyadarkan pemilih pemula yang ada di Kalimantan Selatan untuk tidak golput dan terus tergerak untuk terlibat dalam membangun daerah.
“Kita harus mendukung proses demokrasi dengan tidak menyia-nyiakan hak pilih kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Netralitas Aparat di Pilkada 2020 Jadi Misi Penting Kapolda Kalsel