Banjarmasin, Sonora.ID – Meski secara angka jumlahnya relatf kecil, namun suara generasi milenial atau dalam istilah politiknya pemilih pemula, tidak bisa dianggap enteng.
Banyak Pasangan Calon (paslon) kepala daerah yang bergaya kekinian, yang tujuannya bisa jadi untuk meraih simpati masyarakat, khususnya dari kalangan anak muda.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), secara nasional terdapat sekitar 7 juta jiwa pemilih pemula.
Baca Juga: Didominasi Perempuan, Pemilih di Kota Banjarmasin Lebih dari 400 Ribu
Sementara di Kalimantan Selatan, terdapat 277.777 masyarakat yang dikategorikan pemilih pemula.
Jika seluruhnya ikut mencoblos dalam pesta demokrasi tahun ini, bukan tidak mungkin, angka partisipasi politik dalam Pilkada tahun ini melebihi target yang ditetapkan KPU RI, yakni sebesar 79 persen.
“Menjadi tugas kita bersama untuk mendorong semua lapisan masyarakat yang sudah memiliki hak pilih untuk berpartisipasi pada Pilkada Serentak tanggal 9 Desember mendatang, termasuk mereka yang masuk kategori pemilih pemula,” ungkap Kepala Badan Kesbangpol Kalsel, Heriansyah, dalam sambutannya pada saat pembukaan Sosialisasi Pemilu bagi Pemilih Utama yang dilaksanakan di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, pada Senin (30/11) siang.
Baca Juga: Panas! Dua Paslon Pilkada Kalsel Adu Argumen di Debat Terakhir
Sosialisasi kali ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan presentase pemilih dan sebagai pendidikan politik bagi generasi muda.
“Jangan sampai pemilih muda kita apatis terhadap politik atau malas datang ke TPS karena bingung menentukan pilihannya. Satu suara akan menentukan nasib banua kita selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.
Ditegaskannya, dalam menata perubahan suatu daerah, pemuda seharusnya sensitif terhadap isu-isu sosial, hukum, budaya dan politik. Sebab jika tidak, isu-isu hoaks yang berkaitan dengan politik akan terus diproduksi dan akan mempengaruhi para pemilih milenial, hingga akhirnya bersikap skeptis dan apatis.
Baca Juga: Cek Kesiapan Logistik Pilkada, Wakapolda Kalsel Sambangi KPU Kotabaru
“Generasi muda adalah pemilih yang lebih mengedepankan rasional ketimbang emosional. Sudah seharusnya paham terhadap isu-isu politik, cerdas dan politiknya tidak mau diinterversi pihak manapun,” imbuhnya.
Ia berharap, sosialisasi ini akan menyadarkan pemilih pemula yang ada di Kalimantan Selatan untuk tidak golput dan terus tergerak untuk terlibat dalam membangun daerah.
“Kita harus mendukung proses demokrasi dengan tidak menyia-nyiakan hak pilih kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Netralitas Aparat di Pilkada 2020 Jadi Misi Penting Kapolda Kalsel