Ehsan menambahkan, proyek tersebut juga merupakan permintaan dari masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di sekitar lokasi fasilitas tersebut.
"Gallery Terapung kita bangun dengan bentuk khas kebudayaan Banjar, yaitu tudung tanggui (penutup kepala khas masyarakat Banjar, red.). Sedangkan Rumah Lanting Mantuil itu bentuknya menyerupai Rumah Banjar," bebernya.
Ia berharap setelah nanti diserahkan, masyarakat bisa memaksimalkan dan mengelola dengan maksimal potensi wisata dari fasilitas yang disediakan Disbudpar.
Baca Juga: Riau Kantongi Harapan Besar jadi Tuan Rumah Rakernas II Masata
Kendati diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat, pihak Disbudpar tetap akan mengawasi kondisi dua fasilitas terapung tersebut, terutama dari segi pengelolaannya.
"Pengawasan yang kita lakukan ini agar tidak hal yang tidak diinginkan, misalnya ada yang menyalahgunakan tempat itu yang berpotensi berkurangnya wisatawan," imbuhnya.
Ehsan juga menyebut, ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal peningkatan destinasi wisata susur sungai.
Di mana pembangunannya dimulai pada Oktober lalu dengan sumber dana dari APBN yang berkisar kurang dari Rp 200 Juta untuk paket pembangunan satu fasilitas terapung.
Baca Juga: Motoris Kelotok Kena PHP, Siring Sungai Martapura Belum Jelas Kapan Buka
"Ini merupakan...