Fokus yang ketiga adalah program pemulihan ekonomi, terutama dukungan terhadap UMKM dan dunia usaha.
“Fokus terakhir adalah untuk membangun fondasi yang lebih kuat dengan melakukan reformasi struktural, baik kesehatan pendidikan perlindungan sosial dan bidang lainnya,” tambahnya.
Pada tahun depan, belanja APBN juga diprioritaskan untuk sektor kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Anggaran Menipis, Operasi Penegakan Protokol Kesehatan di Banjarmasin Dihentikan
“Pada tahun anggaran 2021, fokus belanja bidang prioritas Pemerintah yaitu kesehatan, pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, infrastruktur, perlindungan sosial, pariwisata, ketahanan pangan, serta pertahanan keamanan,” pungkas mantan Wali Kota Banjarbaru dua periode ini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan, Dedi Sopandi, menjelaskan bahwa di tahun 2020 adalah tahun yang sangat berat secara ekonomi. Pandemi CoVID-19 menyebabkan merosotnya pertumbuhan ekonomi hampir di seluruh wilayah tanah air, termasuk Kalimantan Selatan.
Oleh karena itu, dengan telah ditetapkannya alokasi dana DIPA dan TKDD TA 2021 diharapkan semakin memperkuat fondasi ekonomi daerah Kalimantan Selatan melalui percepatan belanja yang efektif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Selisih Kurang Rp100 Miliar, Besaran APBD Kalsel 2021 Ditetapkan