Mulai Sekarang Batasi Penggunaan Pantyliner Pada Daerah Kewanitaan, Dokter SpKKK: Bisa Sebabkan Jamur

2 Desember 2020 18:38 WIB
Mulai Sekarang Batasi Penggunaan Pantyliner Pada Daerah Kewanitaan, Dokter SpKKK: Bisa Sebabkan Jamur
Mulai Sekarang Batasi Penggunaan Pantyliner Pada Daerah Kewanitaan, Dokter SpKKK: Bisa Sebabkan Jamur ( freepict.com)

Sonora.ID - Pantyliner adalah salah satu alat kewanitaan yang kerap kali digunakan oleh para wanita untuk menyiasati keputihan.

Jika digunakan dalam jangka waktu pendek Pantyliner memang memiliki beragram manfaat baik bagi para wanita.

Salah satu alasan mengunakan pantyliner adalah saat keputihan atau keluarnya lendir yang berlebih dari lubang senggama.

Akan tetapi penggunaan Pantyliner berkepanjangan ternyata dapat menimbulkan berbagai macam masalah pada vulva vagina.

Baca Juga: Masa Isolasi Mandiri Penderita Covid-19 Cukup 5 Hari, Benarkah?

Menurut penuturan dr Anggraeni Noviandini Sp.KKK penggunaan pantyliner dapat dilakukan namun tidak diperuntukan untuk jangka panjang atau setiap hari.

Dilansir dari Kompas.com, menurut dr. Anggraeni Noviandini Sp.KK, pantyliner yang digunakan secara berlebihan justru menyebabkan keputihan dan gatal.

"Apalagi produknya yang pakai wewangian tertentu. Pemakaian pantyliner bisa mengubah flora normal vagina sehingga membunuh bakteri normal yang menjaga tingkat keasaman vagina," kata Anggraeni.

Baca Juga: Selama Pandemi Kasus Cidera Akibat Olahraga Semakin Meningkat

Ia mengatakan, terganggunya flora normal vagina akan menyebabkan berbagai keluhan, seperti keputihan atau gatal-gatal.

"Gatalnya bisa karena alergi dari bahan yang berkontak langsung dengan kulit," ujar Anggraeni. 

Dikesempatan lain dr.Shakti Indraprasta Sp.KK, mengatakan bahwa keluhan gatal di bagian vagina dan selangkangan yang sering ditemui pada pasien yang berkunjung ke klinik adalah akibat pemakaian pantyliner berlebih.

"Penyebabnya bisa karena radang, sering memakai pantyliner, bahan celana dalam yang kurang menyerap keringat, atau jamur. Diperlukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya," kata Shakti.

Baca Juga: Berolahraga untuk Kesehatan Sesuai Panduan dari WHO

Memang sebagian besar perempuan menggunakan pantyliner saat keputihan atau menjelang menstruasi.

Akan tetapi, sayangnya beberapa dari mereka kurang memerhatikan jika pantyliner tidak boleh dipakai dalam jangka waktu lama.

Jika ingin menggunakan pantyliner, baiknya hanya selama 3-4 jam saja.

Dilansir dari Steptohealth.com via Nakita, pantyliner jika digunakan terlalu lama alias tidak diganti-ganti, bisa memicu iritasi pada daerah kewanitaan yang sangat sensitif.

Baca Juga: Makan Malam Malah Bisa Jaga Kestabilan Berat Badan, Begini Caranya

Posisi duduk membuat daerah kewanitaan semakin lembab karena tidak terkena udara dan juga mengumpulkan keringat di sekitar area kewanitaan.

 Jika seseorang yang sering duduk memakai pantyliner, dikhawatirkan akan timbul ruam bahkan jamur di area kewanitaan.

Pakar kesehatan merekomendasikan perempuan untuk rajin mengganti pantyliner setiap 3-4 jam sekali, sama seperti penggantian pembalut.

Jika tidak terjadi keputihan atau tidak sedang menstruasi, sebaiknya perempuan sedikit mengalah untuk mencuci celana dalam sampai benar-benar bersih daripada menggunakan pantyliner.

Memakai celana dalam tanpa pantyliner justru baik untuk area kewanitaan, karena celana dalam mampu menyerap keringat berlebih sehingga menghindari kelembapan area kewanitaan.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Hilangkan Rasa Gatal Pada Daerah Kewanitaan

Artikel ini telah Tayang di GridID dengan judul "Duh, Pakai Pantyliner Setiap Hari Bisa Bawa Petaka untuk Organ Intim Termasuk Gatal-gatal, Batasi Deh Mulai Sekarang!"

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm