Sonora.ID - Kuliner di Indonesia memang seolah gak ada habisnya. Apalagi kalau bicara soal masakan khas di setiap daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Di Pulau Jawa, di sejumlah kota terdapat beberapa jenis kuliner berbahan dasar nasi yang menjadi menu andalan, lengkap dengan asal-usulnya yang menarik untuk diketahui.
NASI GANDUL - PATI
Merupakan masakan khas dari Pati, Jawa Tengah, nasi gandul memiliki asal-usul yang cukup unik. Nama nasi gandul konon terinspirasi dari cara penyajiannya, yakni di dalam piring yang telah dilapisi dengan daun pisang, kemudian diberi kuah, sehingga nasi dan kuah tersebut mengambang atau menggantung, yang dalam bahasa Jawa berarti gandul.
Baca Juga: Berkunjung ke Semarang, 10 Makanan Khas Ini Jangan Sampai Dilewatkan
Nasi gandul secara sepintas mirip hidangan soto betawi atau nasi gulai karena perpaduan nasi putih yang disajikan dengan potongan daging sapi berkuah santan. Sebagai pelengkap, nasi gandul kerap dinikmati bersama perkedel, tempe goreng, tahu bacem, dan jeroan sapi.
NASI MEGONO - PEKALONGAN
Sajian nasi khas Jawa yang cukup popular selanjutnya adalah nasi megono dari Pekalongan. Kehadiran nasi megono berawal dari budaya Keraton Yogyakarta yang kerap menyiapkan sesaji untuk Upacara Bekakak.
Nasi tumpeng megono yang dilengkapi dengan urap gori (nangka muda) ini digunakan sebagai ritual dan doa kepada Dewi Sri agar hasil panen melimpah dan makmur. Namun kini, nasi megono sudah menjadi makanan rakyat yang tidak lagi disajikan dalam bentuk tumpeng.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, 5 Jenis Sate Khas Jawa Tengah Yang Harus Kamu Coba
Nasi megono terdiri dari nasi putih dengan urap gori yang telah dimasak bersama kelapa parut, aneka cabai dan bawang, bunga kecombrang, serta bumbu lainnya. Hidangan ini akan lebih lezat jika disantap dengan lauk, seperti tempe atau tahu goreng, telur pedas atau telur pindang, ayam goreng, ikan asin, dan sambal.
NASI LIWET - SOLO
Nasi liwet solo lebih mirip dengan nasi uduk karena proses pembuatannya yang menggunakan tambahan santan kelapa. Makanan legendaris ini biasanya disajikan bersama suwiran ayam ungkep, telur dengan areh atau sari santan kental, sayur labu siam, hati dan ampela ayam, telur, tahu, dan tempe bacem, serta kerupuk rambak.
Menurut sejarah, nasi liwet solo merupakan simbol penolak bala yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Jawa. Tak heran kalau menu yang satu ini selalu hadir di berbagai acara selamatan atau perayaan hari besar di Kota Solo, seperti saat Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Kemenparekraf Promosikan Kuliner Khas Daerah Melalui Ajang KaTa Kreatif
SEGO TUMPANG LENTHOK – KLATEN
Dalam bahasa Indonesia sego, mempunyai arti nasi. Di kota Klaten, kamu bisa mencoba gurihnya sego tumpang lethok yang menjadi salah satu makanan khas kota ini, yang banyak dicari para pendatang.
Sego tumpang lethok sendiri, terdiri dari sayuran rebus seperti daun pepaya, bayam dan nangka muda. Kemudian disiram dengan kuah tumpang yang terbuat dari tempe busuk, cabe merah, bawang merah, kencur, santan dan lain-lain.
Ciri khas dari masakan ini adalah dihidangkan bersama potongan koyor sapi dan telur ayam rebus.
Baca Juga: Kenalan Dengan Warung Wedang Rempah Mbah Jo, Kuliner Kesehatan Khas Kota Semarang
NASI PONGGOL – TEGAL
Awal mulanya, nasi ponggol menjadi menu sarapan bagi masyarakat Tegal. Namun seiring waktu dan kian banyaknya warga lokal dan wisatawan yang jatuh cinta pada kuliner khas ini, menjadikan banyak pedagang nasi ponggol yang berjualan di malam hari.
Nasi ponggol sendiri adalah, nasi yang diberi lauk berupa sambal goreng tempe dan dibungkus daun pisang. Selain sambal goreng tempe, ada juga pilihan lauk lainnya yakni, mie, acar, bihun, sayur kacang panjang dan sayur nangka. Bisa pilih sesuai selera, deh.
Baca Juga: Pengelola Kanre Rong Diduga Pungli, Dinkop: Sewa Menyewa Lapak oleh Pedagang