Sonora.ID - Kasus yang menyeret Juliari Batubara selaku Menteri Sosial membuat banyak nitizen geram dan mengeluarkan keluh kesah di sosial media.
Diberitakan sebelumnya Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) resmi menetapkan JPB (Juliari P Batubara) sebagai salah satu tersangka kasus suap Bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.
Juliari ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sebagai tindak lanjut atas OTT pada Jumat (5/12/2020) dini hari.
Pada hari Minggu (6/12/2020), JPB menyerahkan diri kepada KPK tepat pukul 02.45 WIB.
Menurut data sebenarnya Juliari bukan menteri sosial pertama yang berurusan dengan penegak hukum karena kasus korupsi.
Baca Juga: Firli Bahuri Sebut Juliari Batubara Akan Ditahan di Rumah Tahanan KPK
Dilansir dari Kompas.com, dua menteri sosial terdahulu juga terciduk melakukan tindak pidana korupsi dan telah merugikan negara.
Adapun mentri sosial yang juga pernah "mencicipi duit rakyat" tersebut adalah Bachtiar Chamsyah, Mensos periode 2001-2009, dan Idrus Marham, yang menjabat sebagai Mensos pada 17 Januari 2018 hingga 24 Agustus 2018.
Menurut catatan sejarah Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dipanggil Gus Dur pernah membubarkan kementerian sosial.
Baca Juga: Kecewa dengan Menteri Sosial, Jokowi: Itu Uang Rakyat, Apa Lagi Bansos!
Gus Dur menilai lembaga Kementerian Sosial kebanyakan dipenuhi dengan tikus-tikus berdasi untuk berkumpul dan mengeruk uang rakyat.
Gus Dur membongkar alasan pembubaran Kemensos pada masanya dalam sebuah talksow wawancara di acara Kick Andy.
Dalam talkshow Kick Andy, Gus Dur menyebut alasan mengapa ia membubarkan Departemen Sosial (kini bernama Kementerian Sosial): lembaga yang harusnya melayani masyarakat tapi malah korupsinya gede-gedean. "Sampai hari ini!" pic.twitter.com/9acegsNgPm
— Jaringan GUSDURian #SalingJaga (@GUSDURians) December 6, 2020
"Salah satu yang menjadi perdebatan sampai sekarang adalah ketika Gus Dur membubarkan Departemen Sosial dan departemen penerangan apa alasan persisnya sementara banyak rakyat membutuhkan untuk diayomi oleh departemen tersebut," tanya Any Noya kepada Gus Dur.
Gus Dur menyebutkan, Departemen Sosial harusnya memang melakukan tugasnya yang sangat mulia berupa mengayomi rakyat dan menjadi pelindung rakyat.
Namun pada kenyataannya kala itu Departemen Sosial malah dijadikan sebagai ajang markas para koruptor-koruptor negara.
"Persisnya itu, karena Departemen Sosial harusnya menyami rakyat tapi malah korupsinya gede-gedean, sampai hari ini," tegas Gus Dur.
"Kalau membunuh tikus kan tidak perlu membakar lumbungnya?' tanya Andy Noya.
"Oh memang, tapi karena tikus sudah menguasai lumbung," jawab Gus Dur.
Kini video yang diunggah kembali oleh @GUSDURians, Minggu (6/12/2020), itu sudah ditayangkan 809ribu kali, disukai 7.900 orang di Twitter dan di-retweet 3.900 kali.