Fasilitas yang ada di basecamp Patak Banteng terbilang lengkap dan sangat memenuhi kenyamanan pendakian. Mulai dari tempat penginapan, tempat penyewaan peralatan outdoor, warung makan, pusat oleh-oleh, hingga minimarket pun tersedia. Warga sekitar juga menyediakan fasilitas toilet dan kamar mandi yang dilengkapi dengan fasilitas pemanas air alias water heater.
Sebelum mendaki, setiap pengunjung harus mengurus tiket registrasi pendakian sebesar Rp 15 ribu per orang. Selain mendapatkan tiket, biasanya pendaki akan mendapat selembar peta sebagai pemandu jalur serta selembar kantung sampah. Di basecamp pula, pendaki bisa mengecek kembali peralatan dan perlengkapan untuk 'muncak.'
Ada beberapa peraturan yang wajib dipatuhi para pendaki saat mendaki Gunung Prau, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Para pendaki harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Misalnya dengan selalu memakai masker, menjaga jarak saat pendakian, rajin mencuci tangan, serta pastikan suhu tubuh normal atau di bawah 37,3 derajat celcius. Hand sanitizer juga menjadi benda yang wajib dibawa.
Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar ‘Prau Layar’ Milik Didi Kempot, Angleak numpak prau layar
Ada beberapa larangan saat mendaki Gunung Prau. Misalnya membuang sampah sembarangan, masuk tanpa izin, membuat api unggun, tidak membawa sampah turun, hingga menebang pohon. Bila nekat dilanggar, siap-siap saja dikenai sanksi berupa penanaman pohon di puncak.
Selain itu, ada larangan lain yang masih sering dilupakan. Pendaki dilarang membawa tisu basah ke atas gunung. Jika terlanjur membawa tisu basah, maka para pendaki bisa menitipkannya di base camp untuk kemudian diambil lagi saat sudah turun gunung.
Setelah sudah siap semuanya, saatnya mendaki. Jangan lupa berdoa dulu agar selalu diberikan kemudahan, kelancaran, dan pulang dengan selamat. 'Ujian' pertama saat mendaki Gunung Prau via Patak Banteng adalah tangga di samping rumah warga. Jalurnya memang tidak terlalu panjang, tapi cukup untuk pemanasan.
Baca Juga: Wisata Air Tiga Rasa Rejenu Kudus, Mata Air Keramat dari Wali