"Ada juga ekspor kopi dan ubi, yang penandatanganan kerjasamanya juga di WJFAS nanti," katanya.
Tak hanya itu, Benny juga menyebut pihaknya pun akan berupaya dalam menambah jumlah petani. Saat ini, minat masyarakat Jawa Barat untuk bertani terus menurun.
"Kita akan merekrut petani milenial yang diharapkan bisa menarik minat bertani di kalangan penduduk muda tersebut. "Saat ini ada 1.000 petani milenial yang dibina dinas peternakan dan dinas perkebunan," ucapnya lagi.
Benny menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menjalin kerjasama dengan peneliti bidang pertanian. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian, seperti yang terjadi di Cipageran, Kota Cimahi.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2020, Gubernur Jabar: Tetap Kedepankan Protokol Kesehatan
"Di Cipageran yang asalnya menghasilkan padi sebanyak 5,8 ton, sekarang jadi 10-11 ton," katanya.
Sementara itu, perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Taufik Shaleh, mengatakan, pertanian merupakan sektor usaha yang berpotensi menyumbang pendapatan asli daerah seperti bagi Jawa Barat.
Hal ini pun terbukti pada saat pandemi virus korona mengingat usaha dari sektor tersebut mampu bertahan bahkan terus berkembang.
"Usaha dari sektor pertanian ini berkontribusi 13%. Dengan WJFAS ini diharapkan bisa mengangkat sektor pertanian," katanya.
Baca Juga: PSBB Proporsional Bodebek Diperpanjang hingga 23 Desember 2020