Efek La Nina, Genangan Air Menghadang Beberapa Kawasan di Banjarmasin

8 Desember 2020 11:45 WIB
perumahan warga di kawasan Jalan Jafri Zam-Zam, Banjarmasin Barat
perumahan warga di kawasan Jalan Jafri Zam-Zam, Banjarmasin Barat ( Smart Banjarmasin/ Jumahudin)

Ia menjelaskan, fenomena tersebut kemungkinan bisa saja dikarenakan akibat badai La Nina yang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kota Banjarmasin.

Ia melanjutkan, permukaan air laut setiap tahunnya akan naik atau lebih tinggi dari pada permukaan tanah, lantaran pengaruh dari pemanasan global.

"Otomatis permukaan air sungai yang ada di kawasan Kota Banjarmasin pun juga ikut naik," ungkapnya.

Ketika ditanya terkait peristiwa ambruknya rumah akibat pengaruh gelombang air pasang sungai di Jl. Antasan Raden beberapa waktu lalu, Thony pun tidak memungkiri bahwa permukiman yang berada di daerah bantaran sungai merupakan salah satu kawasan atau daerah rawan terhadap bencana.

"Seperti banjir dan rawan akan terjadi longsornya tebing sungai," sambungnya.

 

Ia membeberkan, hal tersebut terjadi dikarenakan palung sungai selalu mencari kestabilan atau keseimbangan yang dinamis. Sehingga bergerak terus karena aliran air.

Bahkan, kemungkinan proses degradasi dan agradasi di palung sungai menyebabkan ketidakstabilan pada daerah tepian sungai.

"Karenanya, memang perlu dibangun kesadaran di masyarakat untuk lebih mengenal daerah rawan bencana khususnya di tepian sungai," ujarnya.

Hal ini sesuai dengan amanah dalam Undang-Undang dan peraturan yang terkait persungaian dan yang terbaru. Seperti Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM bidang permukiman.

"Di sana menyatakan bahwa tempat tinggal di bantaran sungai merupakan daerah atau kawasan yang rawan bencana," tukasnya.

Oleh karena itu, Ia menegaskan, jika dipahami PP Nomor 2 Tahun 2018 tersebut secara tegas memberikan peringatan terhadap masyarakat untuk menghindari daerah yang disebut dengan kawasan rawan bencana.

"Permukiman di bantaran sungai harusnya secara bertahap perlu ditertibkan dan dikembalikan fungsinya sebagai bagian dari sungai itu sendiri," tutupnya.

PenulisJumahudin
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm