Makassar, Sonora.ID - Kekhawatiran terjadinya ledakan kasus baru Covid-19 menjelang akhir tahun menjadi kenyataan. Di Sulsel, jumlah kasus Covid-19 seminggu belakangan konsisten di atas 150 - 180 an dalam sehari.
Bahkan pada 7 Desember kemarin, kasus baru Covid-19 di Sulsel memecahkan rekor dengan menembus angka 345 per hari. Angka itu adalah kenaikan tertinggi selama Covid-19 masuk ke Sulsel. Sebelumnya pada Juni lalu, kasus harian Covid-19 mencapai 200 an.
Pakar epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga tim ahli Covid-19 Satgas Sulsel, Ridwan Amiruddin mengakui, kasus positif Covid-19 di Sulsel cenderung meningkat beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Bawaslu Makassar Temukan Pemalsuan Suket Jelang Pencoblosan Pilkada 2020
Banyak faktor penyebab ledakan kasus tersebut. Salah satunya, kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan mulai kendor. Selain itu, adanya momen-momen besar seperti Pilkada Serentak serta cuti bersama juga menyumbang klaster baru.
"Banyak juga yang memilih isolasi mandiri di rumah karena beberapa alasan. Padahal ada disiapkan isolasi terpusat di hotel. Ini yang menyebabkan kasus terus naik," ujar Ridwan.
Hal senada disampaikan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Husni Thamrin. Ia tak menampik, tingginya kasus didominasi klaster keluarga. Kesadaran masyarakat melakukan pemeriksaan sangat minim, sehingga berpotensi besar menulari anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: Hadiri HUT Bantaeng, Nurdin Abdullah Doakan Ilham Azikin Pulih dari Covid-19
"Terjadi peningkatan karena memang sekarang aktivitas kita sangat tinggi. Yang banyak klaster rumah tangga, ini karena sebagian isolasi mandiri di rumah," kata Husni Thamrin
Husni menyebut, kasus tertinggi masih didominasi Kota Makassar. Menyusul Kabupaten Maros, Gowa dan Bone yang juga meningkat drastis.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ikut prihatin dengan naiknya lagi kasus di daerahnya. Padahal, beberapa bulan lalu kasus mulai melandai. Olehnya itu, dalam kapasitas sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19, ia menganjurkan kepada aparat keamanan untuk memperketat pengawasan.
"Jaga protokol kesehatan secara ketat. Tingkatkan tracking contact dan testing. Bagi petugas, lakukan operasi yustisi," tegas Nurdin Abdullah.
Baca Juga: Kasus Baru CoVID-19 Menurun, 3 Lokasi Karantina Khusus di Kalsel Ditutup
Selain itu, Pemprov Sulsel telah menyiapkan beberapa hotel untuk dijadikan sebagai tempat wisata Covid-19, bagi warga yang positif namun tidak bergejala. Untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan di daerah, pemerintah telah menyiapkan rumah sakit di Kota Palopo, Parepare, Kabupaten Wajo dan Bantaeng. "Tentu juga beberapa rumah sakit di Makassar," tandas Nurdin.