Selain Wali Kota, nantinya akan ada beberapa tokoh lain yang bakal menjadi pengajar dalam simulasi sekolah tatap muka. Salah satunya adalah Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta.
"Nanti ada beberapa tokoh, Pak Kapolda Jatim juga nanti akan mengajar," ungkapnya.
Menurutnya, yang paling penting dalam simulasi ini adalah bagaimana membangkitkan kembali semangat anak-anak belajar di sekolah. Sebab, anak-anak sudah lama tidak menerima pembelajaran langsung secara tatap muka.
"Mungkin biasanya juga ada yang masih tidur. Sekarang mereka harus dalam posisi ini kan (duduk di kelas), biasanya mereka gerak-gerak, mungkin juga bosan dia tadi, satu jam duduk," katanya.
Baca Juga: Bangkitkan UMKM Surabaya, Risma Resmikan Sentra Wisata Kuliner Eks Lokalisasi Dolly
Ia menilai, simulasi sekolah tatap muka ini dapat menjadi pendorong atau penyemangat belajar bagi anak-anak di masa transisi. Sehingga ketika sekolah nanti resmi dibuka, anak-anak kembali terbiasa disiplin dengan proses pembelajaran tatap muka.
"Mungkin bisa untuk masa transisi. Tapi nanti kalau lama-lama mereka sudah biasa. Cuma kan mereka harus kita ajarkan disiplin, supaya tidak reborn. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," harapnya.
Risma menyebut, melalui simulasi ini diharapkan mendapat suatu gambaran bagaimana untuk evaluasi pelaksanaan kedepannya. Baginya, simulasi ini juga menjadi experience atau pengalaman bagi Pemerintah (Pemkot) Kota Surabaya untuk pelaksanaan sekolah tatap muka bagi jenjang pendidikan lain.