"Pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan ini, tentu saja diberikan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM)," kata Honesti.
Lebih lanjut Honesti mengatakan, Bio Farma mengapresiasi dukungan besar yang telah diberikan pemerintah dan berbagai pihak, Kementrian dan Lembaga atas lancarnya proses kedatangan tahap perdana vaksin COVID-19 di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis vaksin siap pakai.
Sebagai BUMN, Bio Farma hadir untuk Indonesia untuk turut mendukung peran tenaga kesahatan sebagai garda terdepan dalam membantu mengatasi masalah pandemi Covid-19 ini, dengan memberikan vaksin Covid-19 kepada para tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
Baca Juga: Terganjal Aturan, Ibnu Sina Gagal Jadi Relawan Vaksin CoVID-19
“Kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya sebagai BUMN hadir untuk Indonesia, untuk membantu pemerintah menyediakan vaksin Covid-19 untuk masyarakat, dan untuk tahap awal, akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
"Semoga dengan hadirnya vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan, bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 dan juga memberikan rasa aman bagi mereka”, ujar Honesti.
Honesti menambahkan, Setelah kedatangan ini, selanjutnya berturut-turut akan tiba pada bulan Desember 2020, sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku (bulk) dan sisa dari 3 juta dosis vaksin, jadi yaitu 1,8 juta dosis tambahan vaksin jadi kemasan single dose pada Januari 2021. Masih bulan Januari 2021, akan tiba kembali dalam bentuk bulk sebanyak 30 juta dosis.