Sonora.ID – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden dari Partai Demokrat telah memilih mantan Jenderal Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan di negara tersebut.
Namun, Austin diketahui telah pensiun dari dinas tersebut sejak empat tahun lalu. Sehingga ia membutuhkan pembebasan dari Kongres AS.
Jika dikonfirmasi oleh Senat AS, Austin yang kini berusia 67 tahun tersebut akan menuliskan sejarah sebagai orang berkulit hitam pertama yang memimpin Pentagom, mengawasi 1,3 juta pria dan wanita yang bertugas membentuk militer negaranya.
Baca Juga: Trump Masih Menolak Hasil Pilpres, Joe Biden Umumkan Kabinet Besok
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (10/12/2020), Biden secara resmi mengumumkan Austin sebagai pilihannya untuk memegang jabatan Menteri Pertahanan AS pada hari Rabu kemarin.
"Menurut penilaian saya, tidak diragukan lagi bahwa dia adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini pada saat yang tepat, memimpin departemen pertahanan saat ini dalam sejarah bangsa kita," kata Biden di sebuah acara di Wilmington, Delaware, Rabu sore dikutip dari Theguardian.com.
Biden juga menyebut Austin sebagai "definisi tugas, kehormatan dan negara" dan juga seorang pemimpin "yang ditakuti oleh musuh kita, dan dikenal dan dihormati oleh sekutu kita,".
Baca Juga: Donald Trump Tak Terima dengan Hasil Pilpres AS, Joe Biden: Memalukan
Biden mengatakan Austin akan membantu memperbarui hubungan Amerika dengan sekutunya, yang sebelumnya terganggu oleh pemerintahan Trump, dan mengarahkan departemen pertahanan untuk menghadapi ancaman mulai dari pandemi hingga darurat iklim hingga krisis pengungsi.
Namun Austin menghadapi perlawanan di Capitol Hill, di mana anggota Kongres telah lama memperingatkan agar tidak mencalonkan mantan komandan untuk memimpin Pentagon.
Undang-undang federal mewajibkan masa tunggu tujuh tahun antara dinas militer aktif dan menjabat sebagai menteri pertahanan.
Baca Juga: Masih Tak Terima Kalah, Trump: Joe Biden Presiden, Rakyat AS Tak Dapat Vaksin Covid-19
Sementara itu, mantan Menteri Pertahanan pemerintahan Presiden AS saat ini Donald Trump, James Mattis sebelumnya juga membutuhkan pembebasan untuk bisa bergabung dalam pemerintahan Trump.
Mattis saat itu lolos dalam penilaian majelis Kongres secara mudah, meskipun sebagian kecil dari senator Partai Demokrat menolak untuk mendukungnya.
Sementara untuk Austin, ada tiga anggota Demokrat yang enggan mendukungnya, dua diantaranya yakni Senator Massachusetts Elizabeth Warren dan Senator Connecticut Richard Blumenthal.
Mereka menegaskan bahwa mereka tidak akan mendukung pembebasan untuk Austin.
Baca Juga: Menangi Pemilu, Joe Biden Jadi Presiden Tertua dalam Sejarah AS