Semarang, Sonora.ID - Kota Pekalongan tidak hanya terkenal sebagai kota Batik, namun juga memiliki ragam kuliner legendaris tauto hingga nasi megono.
Selain itu, Pekalongan ternyata juga memiliki minuman legendaris yakni limun oriental atau orang Pekalongan akrab menyebutnya limun beruap. Minuman ini masih eksis bahkan pengelolaannya hingga lima generasi.
Bagi anda yang lahir di Jawa Tengah pada era perjuangan hingga tahun 70-an pastinya pernah menyesap nikmatnya limun.
Baca Juga: Nikmati Kopi Joss, Kopi Unik Khas Jogja yang Dicemplungi Bara
Limun adalah minuman gula alami bersoda dengan aneka rasa yang menyegarkan. Jauh sebelum ada softdrink dan minuman cola, limun sudah lebih dulu dijual di warung-warung.
Minuman limun tidak hanya menjadi warisan cerita dari masa lalu, namun hingga saat ini masih ada minuman limun yang diproduksi secara semi tradisional di Pekalongan. Namanya limun oriental cap nyonya silhuet.
Pada masanya, minuman limun ini hanya dinikmati oleh kelangan tertentu. Sehingga terkenal dengan sebutan aer Belanda atau orang Jawa menyebutnya banyu londo.
Baca Juga: Begini Khasiat Loloh Cemcem, Minuman Tradional Bali Khas Desa Pengelipuran Bangli
Pabrik limun yang telah beroperasi sejak tahun 1923 ini memiliki berbagai varian rasa, seperti moka, nanas, framboze, jeruk, sirsak, lemon, dan air soda.
Minuman pelepas dahaga ini juga memiliki harga yang ramah di kantong. Dengan 7 ribu rupiah, sebotol Limun Oriental Cap Nyonya boleh dibawa pulang bersama botol kacanya. Jika minum di tempat, harganya 5 ribu rupiah saja.
Baca Juga: Wajib Dicoba Kelezatannya! Berikut Aneka Nasi Khas Jawa Tengah
Selain dapat melepas dahaga, kita juga dapat melihat langsung proses pembuatan limun ‘priyayi’ ini. Semua proses masih dilakukan dengan cara konvensional, dengan tenaga manusia.
Anda bisa menikmati sensasi minum limun beruap khas Pekalongan ini dengan dua cara yakni bisa langsung datang ke pabriknya atau pesan lewat online.
Sejak dahulu, limun ini jadi sajian minuman untuk lebaran. Namun, sekarang minuman ini jadi primadona masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
Baca Juga: Berkunjung ke Semarang, 10 Makanan Khas Ini Jangan Sampai Dilewatkan